KARAWANG, Spirit – Dorong percepatan akreditasi Internasional, Universitas negeri Singaperbangsa Karawang (Unsika) jajaki kerjasama dengan Universitas Deakin dan sejumlah Kampus di Australia.
Dikatakan Rektor Unsika, Prof. Dr. H. Ade Maman Suherman, M.Sc, pertemuan yang berlangsung di Universitas Deakin, Melbourne Burwood Campus, Highway Victorya, Australia, baru-baru ini, Rabu (14/8/2024), merupakan penjajakan awal untuk membangun kerjasama antara Unsika dengan Universitas Deakin dan sejumlah kampus lainnya di Australia.
“Maka kita akan melihat dulu sejauh mana potensi atau link and match antara Unsika dengan Deakin of University, dalam rencana kerjasama internasional pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan pelaksanaan program MBKM antar kedua universitas,” demikian dikatakan Rektor Unsika, Prof. Dr. H. Ade Maman Suherman, M.Sc, ketika menyampaikan pidato, di hadapan pimpinan Universitas Deakin, serta para pejabat dari kedua kampus, di Universitas Deakin, Melbourne Burwood Campus, Highway Victorya, Australia, Rabu (14/08/2024).
Masih menurutnya pertemuan untuk penjajakan kerjasama kedua universitas ini, diharapkan mampu mendorong percepatan akreditasi internasional Unsika.
“Universitas yang kita kunjungi merupakan kampus yang memiliki reputasi terbaik di Australia. Tapi meski demikian, kita harus pastikan dulu core business-nya Universitas Deakin ini apa? Apa yang bisa disinergikan, kemudian apa sebelumnya pernah ada kerjasama di bidang keguruan dan ilmu pendidikan. Kalau sudah ada artinya berarti kita siap melakukan MoU,” ujar Rektor Unsika, yang didampingi sejumlah pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsika, Prof. Dr. Sutirna (Dekan FKIP), Fauzi Miftah, M.Pd (Wakil Dekan 1), dan Dr. Suprananto (Wakil Dekan 2). Rektor, dan pimpinan FKIP Unsika diterima langsung Kepala Kerjasama Internasional Fakultas Seni dan Pendidikan (Faculty of Arts and Education), Universitas Deakin, Australia, Prof. Wanty Widjaja, Ph.D.
Selain melakukan penjajakan dengan dua kampus dan satu sekolah di Australia, Rektor Unsika rencananya akan melakukan penjajakan kerjasama dengan KBRI di Australia, khususnya pada Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Australia, terkait penguatan program Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA). Prof. Dr. H. Ade Maman Suherman, M.Sc menyebutkan, selain penguatan akreditasi internasional, kerja sama lintas peguruan tinggi antar negara diharapkan sinergi terutama dalam mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, di bidang pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kita sudah melakukan diskusi untuk rencana tindak lanjut kerjasama dengan KBRI Australia untuk penguatan program BIPA bagi para penutur Asing. Mudah-mudahan dari kita (Unsika-Red) siap memberikan yang terbaik, termasuk menjadi instruktur Bahasa Indonesia untuk para penutur asing di sini (Asutralia-Red),” sambungnya.
Sementara itu, menyikapi rencana penjajakan kerjasama tersebut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Australia, Prof Mukhamad Najib, menyebutkan pihaknya sangat terbuka untuk menerima Unsika sebagai calon mitra kerjasama.
“Bahkan untuk program MBKM di Kedubes dipersilahkan, waktunya sekitar dua bulanan, seperti yang sudah dilakukan beberapa PTN besar seperti Universitas Brawijaya, IPB, Unesa, Unsika juga dipersilahkan,” ujar Prof. Mukhamad Najib.
Selain penjajakan dengan Atase KBRI Australia, di hari yang sama, Jumat (16/08/2024), Unsika melakukan penjajakan kerjasama bidang pendidikan, dengan sekolah Scotts Head Public School, New South Wales, Australia, yang dihadiri Kepala Sekolah Annette Baxter, dan Prof. Jennifer Loh, Ph.D, Dekan Fakultas Bisnis, Pemerintahan dan Hukum, dan Kepala Sekolah Canberra Bussines School, Prof. Lorne Cummings, Ph.D, keduanya dari Universitas Canberra.
“Rencana kerjasama dengan sekolah Scotts Head Public School dan University of Canberra ini merupakan langkah awal penjajakan MBKM sebelum fokus pada kegiatan BIPA,” ujar Rektor Unsika, yang juga Guru Besar Hukum Internasional tersebut, mengakhiri pembicaraan. (rilis humas unsika)