KARAWANG, Spirit – Jelang Hari Raya Idulfitri, malang bagi Camin, warga Dusun Cemara Dua, RT 002/003, Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, mengalami duka mendalam. Rumahnya hancur rata dengan tanah setelah diterpa angin kencang baru-baru ini, Kamis (27/3/25) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Camin tidak mengetahui kejadian tersebut secara langsung karena sedang berada di rumah saudaranya setelah melaksanakan shalat tarawih di mushola terdekat.
“Saya tidak mengetahui kalau rumah saya roboh. Setelah saya pulang, ternyata benar, rumah saya yang roboh,” ungkapnya.
Ia mengakui bahwa rumahnya memang sudah sangat rapuh, namun keterbatasan ekonomi membuatnya tidak mampu melakukan perbaikan.
“Saya akui rumah saya sudah lapuk dan rapuh, tapi mau bagaimana lagi? Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja saya sering kekurangan,” keluhnya.
Pemerintah desa telah beberapa kali mengajukan bantuan Rumah Layak Huni (Rulahu) untuk Camin, namun permohonan tersebut terhambat oleh status lahan yang berada di bantaran sungai.
“Melihat kondisi rumahnya yang sudah rapuh, kami sebenarnya sudah mengajukan bantuan beberapa kali sebelum kejadian ini. Namun, karena tanahnya berada di bantaran sungai, Camin tidak bisa mendapatkan bantuan Rulahu dari pemerintah,” jelas Engkong, tokoh masyarakat sekaligus perwakilan dari pemerintah desa.
Engkong berharap ada kebijakan lebih fleksibel dari pihak terkait agar warga yang benar-benar membutuhkan tetap bisa mendapatkan bantuan meskipun ada kendala administratif.
“Semoga ada pihak yang tergerak hatinya untuk membantu Pak Camin mendapatkan tempat tinggal yang layak,” pungkasnya. (ist/red)