KARAWANG, Spirit – Bupati Karawang periode 1996-2000 dan 2005-2010, sekaligus anggota komisi VI DPR RI, Dadang S Muchtar soroti kurang sinergisnya antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dengan Pemerintah Kabupaten Karawang, hal tersebut diungkapkan pria yang akrab disapa Dasim ini dalam sambutannya pada acara Rapimkab III Kadin Karawang yang digelar di Swiss Bell In, Karawang, Jumat (9/8/24).
Pria yamg juga menjadabat dewan kehormatan Kadin Karawang ini juga menekankan pentingnya kerja sama antara Kadin dan Pemkab Karawang, mengingat Karawang memiliki kawasan industri terbesar di Asia Tenggara dan peluang bisnis serta perdagangan yang sangat besar.
“Seharusnya Kadin bisa bersinergi dengan pemerintah. Coba pengurus yang akan datang mengalah dan dekati. Makanya jangan salah pilih bupati ya,” katanya sebagi motivasi para pengurus Kadin.
Ia pun menyinggung perbedaan besaran anggaran belanja Pemda Karawang saat dirinya menjabat dan saat ini. la menjelaskan bahwa saat ini APBD Karawang mencapai sekitar Rp 3 triliun, jauh lebih besar dibandingkan pada masa dirinya menjabat sebagai bupati yang hanya memiliki anggaran sekitar Rp 600 miliar. Meski demikian, dengan anggaran yang terbatas, Dasim berhasil membangun Gedung KPU dan mendapat julukan “Dadang Hotmix”.
“Uang Karawang itu banyak. Bayangkan, saya bisa menjadi bupati historis dengan uang hanya Rp 600 miliar, tetapi bisa disebut Dadang Hotmix. Sekarang, dengan Rp 3 triliun, seharusnya bisa lebih banyak pembangunan yang dilakukan,” ujarnya.
Lebih jauh, Dasim menekankan pentingnya memilih bupati yang memahami kepentingan masyarakat.
“Mari kita bangun Karawang yang bersinergi. Pilih bupati yang baik dan mengerti kepentingan rakyatnya,” tegasnya.
Menjelang Pilkada Karawang, Dasim mengaku banyak kalangan masyarakat yang menanyakan siapa yang akan didukungnya, namun hingga kini ia belum memutuskan.
“Sampai hari ini, banyak yang menanyakan siapa yang akan saya dukung, tapi belum bisa saya sebutkan. Nanti akan saya katakan di saat-saat injury time,” tutupnya. (red)