KARAWANG, Spirit – Tingkatkan produktifitas dan minimalisir biaya produksi para petani atau pemilik penggilingan padi, PLN ULP Rengasdengklok sosialisasikan program Dediselisasi, Kamis (13/2/2020) di Desa Sedari Kecamatan Cibuaya, Karawang.
Dikatakan Kepala PLN ULP Rengasdengklok, Rismiryam Tampubolon, program Dediselisasi adalah pengalihan penggunaan tenaga disel ke penggunaan tenaga listrik dalam aktivitas produksi padi para petani.
“Dengan tujuan, selain meningkatkan penjualan PLN, program juga dapat sangat membantu para petani atau pengusaha penggilingan padi untuk bagaimana caranya meminimalisir biaya operasional dan memaksimalkan keuntungan,” jelas Rismiryam kepada Spirit Jawa Barat usai acara, Kamis (13/2/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk saat ini, PLN ULP Rengasdengklok menjadikan para petani di Kecamatan Cibuaya sebagai prioritas untuk penerapan program Dediselisasi tersebut.
“10 kecamatan yang ada di wilayah kerja PLN ULP Rengasdengklok, semua pabrik penggilingan padi yang masih menggunakan disel akan kita raih untuk mau menggunakan tenaga listrik. Untuk biaya pemasangan tentu bisa di komunikasikan antara petani atau pengusaha dengan pihak PLN, kita akan beri kemudahan dan segala fasilitas yang ada,” katanya.
Sementara itu salah seorang pengusaha penggilingan padi yang telah menggunakan tenaga listrik, H. Embay warga Dusun Gelampok, Desa Srikamulyan, Kecamatan Tirtajaya mengaku sangat terbantu dalam aktifitas produksi beras setelah menggunakan tenaga listrik.
“Kalau dihitung-hitung saya menghabiskan biaya Rp.15 juta perbulan untuk membeli bahan bakar solar saat masih menggunakan disel, tapi setelah menggunakan tenaga listrik saya hanya membayar tagihan sebesar Rp.5 juta per bulannya, selain itu polusi udara dan suara yang ditimbulkan oleh mesin disel bisa dihilangkan sejak menggunakan tenaga listrik,” jelasnya. (dar)