KARAWANG, Spirit – Pasca pemeriksaan, penyitaan minuman beralkohol dan penyegelan cafe Warung Tangkahan oleh Polsek Rengasdengklok dan Sat Pol PP Kecamatan Rengasdengklok, gabungan masyarakat dan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menamakan dirinya Forum Rengasdengklok Ngahiji (Bersatu) mendatangi kantor kecamatan untuk menegaskan status sangsi Warung Tangkahan yang disebut telah menjual minuman beralkohol kepada anak di bawah umur, Senin (23/9/2019).
Ketua umum LSM Kompak, yang juga penanggungjawab aksi, Ahmad Mukron mendesak pemerintah untuk menutup dan menghentikan total kegiatan warung tangkahan.
“Hari ini kami, aliansi LSM bersama tokoh masyarakat menyatakan tidak ada toleransi lagi untuk cafe tersebut kembali beroperasi. Menjual minuman beralkohol kepada anak di bawah umur jelas akan merusak moral anak-anak tersebut,” tegas Mukron.
Selain menegaskan Rengasdengklok harus bersih dari peredaran minuman keras, iapun mendesak pemerintah melalui pihak penegak hukum memberantas praktek prostitusi, perjudian dan narkoba di Kecamatan Rengasdengklok.
“Kami mendukung pemerintah dan pihak kepolisian di untuk menegakkan Perda dan menegakkan hukum,” katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang Hukum DPP Gibasjaya Karawang yang juga penggagas aksi tersebut, Agus Ginanjar mengatakan Forum Rengasdengklok Ngahiji akan terus mengawasi dan memastikan sangsi yang diberikan oleh Pemerintah kepada pengusaha cafe warung tangkahan tetap konsisten sesuai prosedur yang berlaku.
“Setelah pemerintah melakukan penyegelan, tentu ada proses berikutnya. Dan bukan sekedar seremonial, setelah disegel kemudian membiarkan cafe tersebut kembali beraktifitas,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan Spirit Jawa Barat, sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) kedapatan membeli dan mengkonsumsi minuman beralkohol golongan A di cafe Warung Tangkahan Desa Amansari Kecamatan Rengasdengklok. (dar)