RENGASDENGKLOK, Spirit
Maraknya tawuran pelajar akhir-akhir ini membuat masyarakat Rengasdengklok umumnya merasa resah. Pasalnya hal itu sangat mengganggu aktivitas masyarakat dan dapat mengancam keselamatan warga sekitar. Perilaku para pelajar tersebut membuat banyak masyarakat melaporkan kegiatan negatif para pelajar ini ke Mapolsek Rengasdengklok. Bahkan sebagian masyarakat berharap kepada pihak kepolisian untuk merekomendasikan ke pemerintah agar membubarkan sekolah yang kerap terlibat aksi tawuran.
Menanggapi banyaknya laporan masyarakat tersebut, Kapolsek Rengasdengklok, Kompol Suparno pun mengambil tindakan dengan mengadakan beberapa kegiatan pembinaan dan pemeriksaan mendadak terhadap barang bawaan para pelajar di sekolah-sekolah di sekitar wilayah hukumnya. Menurutnya kegiatan ini adalah dalam rangka meminimalisir dan mencegah dini aksi tawuran yang kerap terjadi akhir-akhir ini.
“Hari ini kita sambangi SMK PGRI 3 Karawang yang sebelumnya saya telah berkoordinasi dengan kepala Sekolah SMK PGRI 3 Karawang tentang kegiatan ini. Dan kepala sekolah pun antusias bahkan kepala sekolah telah lama berharap ada kerjasama dengan pihak kepolisian Rengasdengklok untuk membantu dalam membina anak didik di SMK PGRI 3 Karawang,” jelas Kompol Suparno kepada Spirit Jawa Barat, Senin (23/10).
Ditempat yang berbeda Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum SMK PGRI 3 Karawang, Encep Sukarya menjelaskan, bahwa pihak sekolah memang telah lama menunggu untuk bekerjasama dengan pihak Polsek Rengasdengklok, dalam hal memberi pembinaan dan membantu dalam pengawasan terhadap siswa-siswanya agar terhindar dari aksi tawuran.
“Kita merasa senang dengan kedatangan Kapolsek Rengasdengklok bersama jajarannya ke sekolah kita, memang pihak sekolah sudah lama menunggu untuk bisa bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengantisipasi kenakalan siswa di luar sekolah,” jelas Encep.
Masih menurut Encep, dengan kegiatan tersebut pihak sekolah merasa terbantu dalam hal memberi pembinaan kepada para siswa yang dapat menimbulkan kedisiplinan dan kesadaran siswa sehingga para siswa dapat menghindari untuk terlibat aksi-aksi tawuran diluar sekolah sana.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini para siswa bisa lebih disiplin dan timbul kesadarannya bahwa aksi tawuran bisa merugikan dirinya, orantua dan masyarakat sekitar,” pungkasnya. (dar)