Cap Go Meh, Copet dan Anak Hilang

KARAWANG,Spirit

Kejadian tak terduga banyak terjadi saat perayaan Cap Go Meh di Kabupaten Karawang, Minggu (28/2).  Disamping banyak anak yang terpisah dari orangtuanya, tak sedikit pula wanita yang menjadi korban aksi pelaku pencopet.

Seperti yang terjadi oleh salah seorang ibu bernama Imas, warga Lamaran, Kelurahan Palumbonsari, Karawang Timur Karawang. Selain terpisah dengan tiga anak perempuannya yang masih kecil, ia pun melaporkan telah kehilangan ponsel.

“Anak saya dua, satu orang keponakannya. Anak saya masih berusia 12 dan 8 tahun, dan keponakan saya  masih 10 tahun. Tadi terpisah saat nonton arak-arakan depan toko eng siu tong,” kata Imas kepada Spirit Karawnag, Minggu (28/2).

Tak hanya itu, ia pun mengaku kehilangan ponsel yang saat itu dipegang anak sulungnya. Korban aksi pencopet pun dialami tiga orang ibu-ibu yang masing-masing kehilangan 1 unit ponsel dari dalam sakunya.

“Pak tolong dong, saya kecopetan HP. Tadi saya lihat pelakunya pakai topi warna krim, dan kaos warna putih,” ujar salah seorang ibu, kepada petugas Kepolisian yang tengah berjaga.

Aparat Polisi yang berjaga tampak kerepotan menerima laporan tersebut, pasalnya, mendapati juga laporan seorang anak perempuan menangis setelah ponsel kesayangannya raib di copet pelaku.

Namun, ribuan massa yang tumpah ruah memadati jalan Tuparev untuk menyaksikan arak-arakan Cap Go Meh, membuat anggota Polisi terus siaga. Terpantau, sejumlah petugas intelkam dan reserse dari Polres dan Polsek Kota berkeliaran melakukan patroli dengan mengenakan pakaian preman.

Arif, salah seorang petugas keamanan dari panitia perayaan Cap Go Meh, sempat menginformasikan adanya satu orang keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak dan anak, sempat tertangkap petugas karena diduga berusaha melakukan tindak pencopetan. Namun, petugas kepolisian terlihat hati-hati lantaran barangbukti kejahatan yang dilakukan pelaku tidak berhasil ditemukan.

“Tadi sempat kepergok, tapi barang-buktinya tidak ditemukan di tangan mereka. Sayang sekali sepertinya setiap aksinya dilakukan lebih dari satu orang,” kata Arif.   

Pantauan di lapangan, tak sedikit pula anak kecil yang ditemukan menangis karena terpisah dari orangtuanya. Beruntung, salah seorang anggota Polwan mengetahui alamat tinggal anak laki –laki berusia 5 tahun itu, dan langsung menghantarkannya ke pada orangtuanya.

Kepadatan ruas jalan yang dilalui rombongan arak-arakan Cap Go Meh, diamanfaatkan para pencopet melancarkan aksinya. Warga yang rela berdsakan ingin menyaksikan peserta kirab lebih dekat, menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan. (dit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

RSS
Follow by Email