KARAWANG, Spirit – Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana geram namanya dicatut oleh oknum kepala desa yang diduga telah melakukan pungli kepada pedagang untuk uang koordinasi penyediaan lapak jualan sebesar Rp 20 juta rupiah.
“Saya tidak pernah melakukan itu, saya akan tindak tegas pelakunya,’ ungap Cellica disela-sela acara Rapimkab I Kadin di Hotel Swiss-Belinn, Selasa (24/5)
Kekesalan itu terlihat dari raut muka politisi partai Demokrat. Pasalnya, keseriusannya dalam penataan kota di jalur lingkar Karawang Timur yang merupakan salah satu program 100 hari kerja Cellica-Jimmy, ternyata ternodai oleh ulah oknum kades. Sehingga, Cellica pun berjanji akan memberi tindakan tegas terhadap oknum kades tersebut.
“Saya juga meminta bantuan kepada awak media siapa orang yang menjadi akar masalahnya, yang pasti akan saya beri tindakan tegas,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Desa Gintungkerta Kecamatan Klari, Lili Ahmad Sofian juga sempat dibuat geram atas kejadian tersebut. Pasalnya, ia pun turut dicatut oleh oknum kepala desa yang diketahui merupakan Kepala Desa Anggadita, Agustian Mulyana.
“Saya bersumpah tidak menerima uang sepeserpun terkait uang koordinasi tersebut. Dan saya akan melaporkan kepihak kepolisian atas tuduhan pencemaran nama baik,” ujar Lili.
Kejadian tersebut ramai ketika salah satu pedagang batu alam yang dipungut uang sebesar Rp 20 juta oleh salah satu oknum kepala desa di Kecamatan Klari mendatangi kantor kepala desa Gintungkerta. Pasalnya, uang yang telah ia bayarkan kepada oknum kepala desa yang disebutnya untuk uang koordinasi, ternyata pembangunan lapak harus dihentikan atas perintah Kades gintung kerta.
“Alasannya pihak desa Gintungkerta tidak mengeluarkan izin mendirikan bangunan, dan itu hanya untuk penghijauan,” ungkap salah satu pedagang batu palam. (mhs)