KARAWANG, Spirit – Dianggap berpotensi timbulkan kebocoran anggran, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang meminta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendata ulang seluruh aset dinasnya.
Selain menghindari kebocoran angharan, faktualisasi data dengan yang tercatat di BPKAD perlu disingkronkan, sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam menentukan plot anggaran di tahun 2021.
“Tadi kita melakukan rapat dengan Dinas Kesehatan, Dinas Koprasi dan UMKM serta DLHK Karawang, pembahasan Pra KUA PPAS untuk tahun 2021, adapun hal yang paling kita tekankan adalah meminta OPD untuk mendata ulang seluruh asetnya,” ujar Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Karawang Dedi Rustandi, usai rapat bersama OPD di Kantornya, Selasa (29/09/20).
Lebih lanjut politisi PPP Karawang tersebut menjelaskan penghitungan ulang aset kelengkapan Dinas itu penting dilalukan, karena menyangkun perumusan anggaran yang akan ditetapkan untuk tahun 2021.
“Data aset tersebut akan kita singkronkan dengan catatan Di bagian aset BPKAD, juga akan jadi gambaran kita untuk menentukan anggaran dibtahun 2021,” jelasnya.
Lalu Dedi mencontohkan salah satu keberadaan aset kendaraan di Salah satu Dinas yang ada di Karawang, dan setiap sering menjadi temuan BPK, maka diperlukan pendataan kembali kendaraan yang masih aktif dengan kendaraan yang tidak aktif, sehingga penghitungan anggaran pemeliharaannya tepat sasaran.
“Seperti ada kendaraan di DLHK kan ada sekitar 75 truck sampah, nah perlu didata lagi mana truck yang masih jalan, mana kendaraan yang tidak dipergunakan, berkaitan dengan anggaran pemeliharaannya, jangan sampai kendaraan yang tidak aktif tersebut juga malah mendapatkan anggaran pemeliharaan,” terangnya.
Disinggung, kenapa hal ini baru dilakukan DPRD saat digelarnya Pilkada Karawang 2020, pada saat akhir jabatan kepemimpinan Bupati/Wakil Bupati Periode 2016/2021, dengan tegas diakui Dedi Rustandi hal ini sudah sering dirinya ungkapkan, termasuk saat ini pada saat pembahasan Pra KUA PPAS tahun 2021.
“Sebelumnya sudah berjalan, kali ini kita kuatkan lagi, fokusnya bergeser dari sebelumnya fokus mengawasi RPJMD namum ketika kondisinya seperti ini, makan fokus kita bergeser,” tandasnya. (bal)