PURWAKARTA, Spirit
Setiap pekerjaan selalu ada risikonya. Baik atau buruknya, tergantung pegawai sendiri, mau menuruti aturan atau tidak.
“Jika kita selalu berpegang teguh pada aturan normatif, tak ada sesuatu yang perlu ditakutkan. Jika kita ’bermain’ di belakang, maka kita harus kasihan pada keluarga kita jika terkena risikonya.”
Hal itu disampaikan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Purwakarta Drs. H. Suhandi, M.Si saat memberikan pengarahan kepada segenap jajarannya di Ruang Rapat Gabungan Komisi, Selasa (3/3) pagi. Pengarahan itu dilakukan menjelang acara peringatan Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW. Semua menyambut gembira, karena peringatan hari-hari besar Islam ini baru diadakan lagi semenjak Suhandi menjadi Sekwan.
Menurutnya, semua jajaran kepegawaian di sekretariat dewan, ASN mapun Non ASN, atau tukang sapu sekalipun harus diperlakukan sama. Artinya, tidak ada yang diistimewakan, karena memang sudah ada aturannya yang jelas.
“Jika Sekwan terlambat misalnya, jangan segan-segan untuk memberlakukan aturan yang berlaku sebagaimana mestinya. Begitupun dengan pegawai yang lainnya.”
Pada dasarnya, kata Suhandi, tidak ada pemisahan pekerjaan di sekretariat dewan, tetapi yang ada adalah pembagian pekerjaan, agar semua berjalan dengan lancar. Artinya, satu sama lain saling terkait. Oleh karena itu, dalam satu bagian diharapkan menguasai tugas-tugas yang biasa dilakukannya atau dilakukan oleh rekannya. Sehingga, kalau satu berhalangan, yang lain bisa menggantikannya.
Ditambahkannya, semua pegawai di lingkungan dewan pada dasarnya juga sudah mumpuni atau dapat melakukan tugas masing-masing dengan baik. Ia ingin, semuanya tetap fokus pada tugasnya, terutama dua staf yang memfasilitasi anggota Panitia Khusus (Pansus).
“Karena itu, saya berharap, jika ada pegawai yang keluar dari sini nantinya karena promosi. ” ujarnya.
Ia juga menekankan, agar masing-masing staf teliti dalam membuat tata naskah surat. Artinya, soal etika bahasa, isi surat, tembusan harus diteliti dulu sebelum sampai ke mejanya untuk ditanda-tangani.
“Maklum, selama ini ada kalanya tembusan tidak dicantumkan,”ujarnya.
Menyinggung pegawai Non ASN yang belum memiliki BPJS, ia minta pada bagian keuangan untuk menganggarkan hal tersebut.
“Jangan sampai kita kalah sama manajemen pengusaha cuanki, yang setiap penjualnya didaftarkan BPJS dan diberikan makan dua kali sehari oleh majikannya. Karena itu, kita juga perlu mulai berpikir membuat dapur umum,” tukasnya, seraya menambahkan, semuanya harus berawal dari titik nol.
Sementara itu, Kabag Humas H.Yayan Suryanto, S.Sos, M.Si juga menyampaikan, kunci sukses seorang pegawai antara lain niat bekerja yang baik, kreatif, mensyukuri yang ada, dan ikhlas.
“Dengan demikian, segala sesuatu yang dikerjakan benar-benar dapat menjadikan manfaat,” tukasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Purwakarta Warseno juga mengingatkan, jangan karena Pilpres dan Pileg masyarakat jadi bercerai- berai.
“Kita harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan NKRI,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, penceramah yang diundang, KH Ade Nasrudin dari Pondok Pesantren Al Iskandari, Jln Ipik Gandamanah, Purwakarta, antara lain membahas tentang ibadah ABCD. Yakni, A – amal ibadah yang paling utama, B – bhakti kepada Allah, C- cinta manusia beriman, dan D – doa umat Islam.
“Intinya doa, berupa permintaan, harapan dan garapan. Tak cukup hanya doa bila mengharapkan sesuatu, jika kita tidak melakukan usaha apa-apa,” ujarnya.
Hadir pada kesempatan itu antara lain Wakil Ketua DPRD Sri Puji Utami dan Warseno, Sekwan Drs. H Suhandi, M.Si, Kabag Umum Drs. Al Idrus Nurhasan, Kabag Humas H. Yayan Suryanto, S.Sos, M.Si, Kasubag Umum AI Jamilah S.Pd, Kasubag Humas Hj. R Helly Sustiawati, S.Sos, M.Si dan seluruh jajaran pegawai di sekretariat dewan. (adv/humasdewan/joe)