KARAWANG – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Rakeyan Santang Karawang membuka kesempatan bagi para lulusan baru atau fresh graduate dari jenjang SMA/sederajat untuk bisa menempuh pendidikan S1 (sarjana). Kampus yang sedang melaksanakan penerimaan mahasiswa baru (PMB) program S1 tahun akademik 2021/2022 ini kini menyediakan beasiswa bagi para lulusan terbaik maupun kurang mampu khususnya dari sekolah yang telah menjalin kerjasama.
Ketua STIT Rakeyan Santang Karawang, Hendar, didampingi Wakil Ketua, Candra Mochamad Surya dan Dede Sugandi, Ketua Prodi PIAUD, Devi Sulaeman, Sekretaris Prodi PIAUD, Yudi Wahyu Widiana, Ketua Prodi PGMI, Vina Febiani, Sekretaris Program Studi PGMI, Diah Widiawati,mengatakan, beasiswa bagi para lulusan baru mulai dikucurkan kampus yang dipimpinnya pada 2021. Beasiswa tersebut digulirkan sebagai komitmen untuk terus berperan aktif dan berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia khususnya di Karawang.
“Mengenai kuota beasiswa yang kami sediakan masih dalam proses pembahasan. Namun sebagai bukti keseriusan, kami telah mulai menjalin kerjasama diawali dengan SMAN 1 Ciampel pada Selasa (23/3) dan telah kami berikan kuota beasiswa untuk dua lulusan. Insya Allah kerjasama akan terus kami lakukan dengan beberapa sekolah maupun madrasah lainnya di tahun ini, dan terus berlanjut ke tahun-tahun berikutnya hingga seluruhnya terakomodir,” ujar Hendar, Rabu (24/3/2021).
Seperti diketahui, program beasiswa bukanlah hal baru yang digulirkan STIT Rakeyan Santang Karawang. Sebelumnya, kampus yang beralamat di Jalan Raya Lingkar Tanjungpura-Lamaran Kelurahan Palumbonsari Kecamatan Karawang Timur ini telah menyediakan beasiswa S1 khusus bagi guru di bawah naungan Himpaudi dan Badko TKQ sejak 2019.
“Kami juga berencana menggulirkan beasiswa bagi para guru lebih luas lagi ke depannya dengan melibatkan IGRA dan IGTKI,” ucapnya.
Selain menambah sasaran penerima beasiswa, Hendar menambahkan, dalam upaya meningkatkan layanan pendidikan, kampus yang telah memiliki izin operasional dan terakreditasi ini kini sedang berproses menuju perubahan status menjadi institut.
“Saat ini kami sedang melakukan tahap pengajuan pembukaan lima prodi (pendidikan agama Islam, pendidikan bahasa Inggris, pendidikan matematika, manajemen bisnis syariah dan hukum pidana). Penambahan prodi perlu dilakukan karena merupakan salah satu syarat menjadi institut minimal harus memiliki tiga fakultas, sementara ini kami baru memiliki Fakultas Tarbiyah dengan dua prodi yaitu Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI),” tuturnya.
“Untuk memberikan layanan pendidikan yang maksimal, kampus kami juga dilengkapi fasilitas lengkap dan ditunjang dosen berpengalaman lulusan dari berbagai universitas negeri, serta menyediakan biaya pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan,” tambahnya. (dea)