KARAWANG, Spirit Jawa Barat
KNPI Karawang menyayangkan sikap Assisten I Bidang Pemerintahan Sekretraiat Kabupaten Karawang, Samsuri yang menghalangi wartawan untuk mewawancarai Bupati Cellica Nurachadina. Sebagai pejabat eselona II, sikap Samsuri dinilai tidak patut dan bisa mengganggu hubungan Bupati Cellica dengan awak media. Apalagi tupoksi Samsuri sebagai Assisten I bidang pemerintahan dinilai terlalu mencampuri urusan bupati diluar tugasnya.
“Saya sarankan agar Samsuri bersikap gentleman dengan meminta maaf kepada wartawan Karawang bukan malah berpolemik. Hal ini untuk menjaga harmoni yang sudah terbangun antara bupati dengan wartawan. Sejauh ini yang saya lihat bupati menghormati profesi wartawan, jadi dengan kejadian ini menjadi kontra produktif,” kata Ketua KNPI Karawang, Lukman N. Iraz, Senin (3/4).
Lukman mengatakan pejabat eselon seharusnya memahami posisi wartawan yang cukup strategis sebagai mitra pemerintah. Keberadaan media paling efektif untuk mensosialisasikan program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah.” Sehebat apapun program pemerintah tidak akan berhasil jika tidak ada sosialisasi media,” tandas Lukman.
Keberadaan media, lanjut Lukman, seharusnya digandeng bukan malah dijauhi. Pemerintah bisa menggunakan media untuk menyampaikan sesuatu hal penting kepada masyarakat Karawang. Namun jika hubungan dengan media tidak bagus, kata dia, tentu sulit buat Pemkab untuk melakukan sosialisasi. “Jangan sampai media menjadi alergi dengan pejabat. Itu tidak baik,” katanya.
Lukman memberi contoh soal jalan rusak yang sudah menimbulkan keresahan di masyarakat. Pemerintah seharusnya memanfaatkan media secara terus menerus untuk menjelaskan kepada masyarakat kenapa jalan rusak belum juga diperbaiki. “Kejadian jalan rusak yang disalahkan hanya bupati, itu pejabat teknisnya kemana. Contohnya semacam ini butuh media untuk menyampaikan ke masyarakat,” katanya. (ist)