Ade: Aneh, Bupati Masih Terlalu Percaya Mitos

KARAWANG, Spirit
Hampir semua elemen organisasi masyarakat mengecam terhadap pasangan Bupati-Wakil Bupati Karawang terpilih, yang tidak mau menempai Rumah Dinas Bupati(RDB). Pasalnya, selain akan melakukan alih fungsi RDB menjadi pendopo yang belum pernah dibahas dengan legilsatif, ketidak sediaan menempati RDB “mengacaukan” tatanan tempat tinggal bagi pejabat lain.

Kali ini, giliran Ketua GP Ansor Karawang, Ade Permana, yang mengecam tindakan tersebut. Menurut Ade, tidak ada alasan bagi Bupati Karawang untuk tidak tinggal di RDB dalam melaksanakan tugasnya. Aapali keeengganan Bupati hanya dilandasi adanya mitos RDB semata.

“Aneh, sekelas Bupati masih percaya terhadap mitos, itu sudah sangat keterlaluan, kalaupun mereka percaya terhadap mitos yang konon katanya di lingkungan RDB ada mahluk halusnya, kenapa tidak mendatangkan para normal atau orang pintar untuk mengusir siluman yang berada di lingkungan RDB,” tutur Ade.

Ditambahkan Ade, adanya inisiatif merubah RDB menjadi pendopo juga tidak procedural. Hal itu kata dia, terkesan dipaksakan untuk mengalihkan kuatnya mitos yang sangat dipercayai Bupati. Terlebih lagi, kata dia, pengalihan fungsi RDB menjadi pendopo tidak pernah dibahas sebelumnya dengan DPRD setempat.

“Menurut saya, tidak tepat kalau museum di tempatkan di RDB, namun mesium tersebut lebih cocok di tempatkan di sekitar kampung Budaya Karawang, agar menarik minat pengunjung untuk datang ke kampung budaya. Apalagi, pembahasan anggaran untuk pendopo nggak ada. Ini terlalu dipaksakan,” terang Ade.

Disinggung dengan adanya kejadian yang sebelumnya ,enimpa dua orang Bupati Karawang yang mendiami RDB tersandung hukum, Ade pun menjelaskan, hal itu tak ada kaitannya dengan RDB. Baginya, keduanya tersandung kasus hokum karena memang kebijakannya menyalahi aturan dan perundang-undangan.

“Masalah yang dialami dua orang Bupati tersebut tidak ada kaitanya dengan mitos RDB yang sekarang santer di bicarakan. Yang jelas kalau pasangan Bupati terpilih tidak banyak tingkah yang melangar hokum, tentu akan bebas dari permasalahan hokum. Lantas kenapa sih mereka tidak mau menempati RDB? Ini jadi tanda tanya besar bagi saya, jangan-jangan ada apa-apanya,” tandas Ade. (yan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *