KABUPATEN Karawang yang belakangan ini dikenal sebagai “Kota Industri” selain “Kota Padi” dan “Kota Pangkal Perjuangan”, teraktual juga diprgramkan bakal punya julukan lain yaitu “Kota Santri”. Dan hal itu juga bukan tidak mungkin terwujud, sebab saat ini sejumlah kampung dipastikan bakal penunjangnya, sudah menggeliat.
Sebut saja di antaranya kampung di wilayah Desa Cikande Kecamatan Cilebar, di wilayah Desa Karang Tanjung Kecamatan Lemahabang, dan di wilayah Desa Cikarang Kecamatan Cilamaya Wetan. Saat ini, di tiga kampung tersebut bahkan sudah ada siswa-siswi MAN (Madrasah Aliyah Negeri) yang menjalani PKL (Praktik Kerja Lapangan) nya.
Di tiga Kampung Santri itu, para siswa madrasah setingkat SMA tersebut melakukan PKL di antaranya dengan membantu warga sekitar dalam kegiatan keagamaan, misalnya mengaji. Selain itu juga di urusan perilaku, kebersihan, dan lainnya.
“Utamanya untuk kesejahteraan, keamanan, suasana kondusif,” kata Kepala kantor Kemenag Karawang, H. Sopian, Msi. Ditemani Humas Denden kepada SPIRIT di kantornya, Kamis (31/10), H. Sopian mengatakan kata ‘Santri’ dalam penggabungan dengan nama kampung tersebut bukan berarti santri yang sesungguhnya, melainkan akronim dari kata Sejahtera, Aman, Nyaman, Tertib, Rukun dan Indah.
Ya, Karawang saat ini memang dikenal sebagai Kota Industri sebab sudah banyak kawasan industri pengelola industri yang beroperasi di sini. Disebut Kota Padi karena juga pernah menjadi daerah lumbung padi terbesar di Jawa Barat, dan disebut Kota Pangkal Perjuangan memang karena di antaranya proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dimulai di Karawang lewat Tugu Kebulatan Tekad yang ada di wilyah Kecamatan Rengasdengklok.
Sementara soal Karawang menjadi Kota Santri menurut H. Sopian, bahwa selain ketiga kampung yang sudah ada, dalam waktu dekat ini pun tengah dirintis di wilayah lainnya. “Intinya sih seluruh KUA yang menjadi pengelola di masing-masing wilayah kecamatan, siap. Dan insyaallah terealisir,” tutup H. Sopian, optimis. (ayi/dea)