Pembangunan Jalan Setapak Diduga Sarat Korup

KARAWANG, Spirit

Proyek pembangunan jalan setapak (japak) di Desa Puasakajaya Utara, Kecamatan Kecamatan Cilebar, yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2017, pengerjaannya diduga tidak sesuai spek dan Rencana Alokasi Pembangunan (RAP). Masyarakat merasa kecewa karena pembangunan tersebut sangat tipis dan di khawatirkan tidak tahan lama.

Pantauan di lapangan ketebalan japak tersebut kurang lebih hanya 5 cm.Sedangkan ketebalan jalan seharusnya tidak kurang dari 10 sentimeter. Selain itu jalan tersebut tidak dituntaskan hingga ke sambungan jalan pertama.

Salah seorang warga Dusun setempat, Udin, mengatakan pembangunan japak tersebut sangat tipis diduga tidak sesuai dengan RAB, kwalitas penbangunan sangat di ragukan.

“ Proyek ini tidak transparan, juga berapa anggaran pembangunan tersebut. Kalau memang anggarannya sedikit, masyarakat tidak mempermasalahkan. Tapi yang jadi masalah kalau anggaran dana desa ini besar, masa dikerjakan tipis seperti ini. Anggaran dana desa harus punya dampak yang baik bagi masyarakat,” keluh Udin pada Spirit Jawa Barat, Selasa ( 11/7).

“Kalau begini kan jadi tanda tanya. Karena sudah sangat jelas, kalau pengerjaan proyek jalan setapak ini terkesan asal jadi. Perhatikan saja, pasir dan batu bangunannya sangat tipis,” lanjut Udin.

Sebelumnya, ketika dikonfirmasi terkait pembangunan tersebut, aparat Desa setempat mengaku tidak tahu menahu tentang pembangunan tersebut.

” Saya tidak dilibatkan, kalau ditanya berapa anggarannya, lebih baik tanyakan langsung ke Kepala Desa,” ungkap salah seorang aparat Desa yang kebetulan ditanya Spirit Jawa Barat.

Dilain pihak, Urta, anggota Ormas Komite Penyelamat Aset Negara (Komnaspan), pembanguan jalan tersebut harus menjadi perhatian Pemerintah Daerah dan Instansi terkait. Selain itu, dan sebagai pengawas harus menjalankan fungsinya.

“Kepada intansi terkait harus segera croscek ke lapangan, jika benar keberadaanya harus segera ditindak sesuai peraturan karena ini adalah uang masyarakat yang harus punya dampak yang baik kepada masyarakat,” terangnya.

Sementara,Kepala Desa Pusakajaya Utara, ketika hendak dikonfirmasi selalu tidak ada di tempat. Bahkan saat coba dihubungi melalui telepon seluler pun mengatakan lagi menghadiri undangan. Hingga berita ini di turunkan Kepala Desa Pusakajaya Amad, belum berhasil ditemui.(kus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *