Resah Geng Motor, Warga Desak Polisi Tangkap Pelaku

KOTABARU, Spirit
Pasca terjadinya aksi penyerangan secara membabi buta terhadap dua korban pegawai PT Acon Indonesia di warung makan angkringan Jl Ir H Juanda Sukaseuri, Polsek Kotabaru Karawang didesak untuk melakukan penangkapan terhadap para pelaku yang diduga komplotan geng motor itu.
Ferdi (28), salah seorang kerabat korban menuturkan, pihaknya sudah melaporkan kejadian pengeroyokan dan pembacokan yang di alami oleh kerabatnya itu.
“Sudah membuat laporan polisi (LP) pada hari Selasa (13/6) kemarin, sekitar jam 14.00WIB di Polsek Kotabaru. Saya harap polisi bisa bertindak cepat untuk menangkap kawanan pelaku yang kami duga adalah komplotan geng motor. Karena kalau belum dilakukan penangkapan, ini sangat meresahkan masyarakat Kecamatan Kotabaru dan Kecamatan Cikampek,” jelas Ferdi melalui pesan singkatnya kepada Spirit Jawa Barat, Rabu (14/6).
Pelaku yang diduga berjumlah sekitar 20 orang dengan menggunakan 10 sepeda motor tersebut, secara tiba-tiba langsung menyerang warga yang sedang menyantap hidangan di warung angkringan. Dan melukai Bustomi (21) serta Widi Nugroho (27) yang harus dilarikan ke rumah sakit (RS).
“Yah, pelaku ada sekitar 20 orang dengan membawa senjata tajam (sajam) seperti cerurit, samurai dan gosir. Para pelaku juga tidak segan-segan untuk melukai korbannya, seperti yang di alami oleh saudara saya (Bustomi,red) dan temannya, Widi Nugroho harus menerima luka serius karena sabetan sajam jenis celurit,” ungkapnya.
Kedua korban yang mengalami luka bacokan di sekujur tubuhnya, terpaksa harus di rawat intensif di RSUD Karawang karena luka yang cukup serius.
“Penanganan pertama di bawa ke RS Karya Husada Cikampek, tapi kebetulan luka yang di terima oleh korban sangat parah, korban harus di pindahkan ke RSUD Karawang yang memiliki fasilitas peralatan medis yang lebih lengkap. Alhamdullilah Bustomi sudah bisa sadarkan diri dan Widi juga sudah membaik kondisinya, walaupun masih sedikit trauma atas insiden itu,” tuturnya.
Selain itu di tempat terpisah, Ketua Karang Taruna Kecamatan Kotabaru, H Dian Agiel Nugraha mendesak jajaran Polsek Kotabaru guna melakukan upaya dialogis dan upaya patroli rutin yang berkala. Sebab, kejadian pengeroyokan dan pembacokan di sekitar Jl Ir H Juanda Sukaseuri Kotabaru, sering terjadi aksi yang serupa dengan motif tidak ketahui.
“Bukan kali ini saja, sebelumnya juga sudah sering hal serupa terjadi. Maka dari itu, kami meminta kepada jajaran Polsek Kotabaru, agar melakukan patroli yang rutin di setiap jam-jam rawan di malam hari. Dan kami meminta, pihak kepolisian harus bisa mengungkap kasus pengeroyokan yang di sertai dengan pencurian dan kekerasan (curas) yang di alami oleh ke dua korban. Kalau gak cepat di tangkap, mau berapa banyak lagi korban yang harus menderita, kasian warga jadi resah kalau pelaku masih berkeliaran bebas,” tegas Dian dengan singkat.
Kapolsek Kotabaru, Ipda Asep Nugraha menambahkan, pihaknya terus memeriksa keterangan saksi-saksi dan korban untuk menggali informasi guna cepat terungkapnya komplotan pelaku yang meresahkan warga di Kecamatan Kotabaru.
“Kita masih periksa saksi dan korban. Mohon dukungan dari masyarakat untuk membantu proses penyelidikan dan mudah-mudahan dapat terungkap serta tertangkap semua pelakunya dengan cepatnya,” katanya.
Asep juga menghimbau, masyarakat untuk tidak resah dan meminta untuk memberikan kepercayaan terhadap jajaran Polsek Kotabaru guna mengungkap kasus pengeroyokan tersebut.
“Kita akan maksimal mungkin bekerja. untuk masyarakat saya mohon jangan resah dan percayakan semuanya kepada kami, pihak polri. Mari kita bersama-sama menjaga dan menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kecamatan Kotabaru yg aman, damai dan kondusif,” himbau Asep menyudahi sambungan telepon selularnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Widi Nugroho yang menjadi korban kekerasan mengaku, ia bersama Bustomi hanya berniat untuk mengisi perutnya yang kosong selepas pulang bekerja.
Widi juga menjelaskan, kedatangan komplotan pelaku yang diduga geng motor tersebut, langsung menyerang sejumlah warga yang tengah menyantap hidangan makan malam di angkringan itu.
Selain itu, Bustomi yang mengalami hal serupa, hingga berita ini diturunkan, kondisi korban masih belum sadarkan diri dan terpaksa harus menjalani perawatan serius.
“Tomi harus di operasi bagian kepalanya dan jarinya juga harus di lakukan tindakan amputasi karena luka bacokan yang sangat dalam. Seingat saya, Tomi di bacok di bagian kepala belakangnya, jari tangan, pergelangan tangan dan kaki,” pungkasnya. (not)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *