CILAMAYA KULON, Spirit
Proyek pembangunan turap Dusun Krajan Barat Desa Pasirukem Kecamatan Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang yang berada tepat di pertigaan jalan Pertamina Pasirukem Blok Dulpo yang dkerjakan oleh rekanan dalam pelaksanaannya diharapkan sesuai dengan RAB. Namun rupanya keinginan masyarakat tersebut tidak bakal terwujud, lantaran para tukang kuli bangunan dalam melaksanakan pekerjaannya terkesan asa-asalan.
Berdasarkan pantauan sejumlah awak media di lapangan, kondisi bangunan turap tersebut sebelum pemasangan batu awal tanah tidak digali. Terlihat lumpur sengaja dibiarkan, kemudian langsung dilakukan pemasangan batu sebagai pondasi. Selain itu, papan proyek tidak nampak dilokasi, begitupun dengan mandor pelaksana atau pengawas dari dinas terkait, keduanya sama menghilang dan sulit ditemui.
“Mandornya tidak ada. Pemborongnya tidak tahu. Papan proyek belum ada, jadi tidak dipasang,” ungkap mereka para pekerja proyek penurapan tersebut di lokasi, Rabu (17/5).
Darma, tokoh pemuda setempat mengatakan, ahwa proyek penurapan yang sedang dikerjakan itu dalam pelaksanaannya terkesan asal-asalan dan ditutup-tutupi. Pasalnya, selain pekerjaan yang diduga tidak sesuai spesifikasi teknis, juga papan proyek yang seharusnya dipasang ini malah tidak ada. Bahkan, pihak dinas terkaitpun tidak ada di lokasi, seolah sengaja tidak ada pengawasan.
“Bila pekerjaan tidak ada yang mengawasi ya seperti itu hasilnya. Masa pasangan batu pertama tidak digali. Sebenarnya ini proyek apa, anggarannya berapa dan sumbernya dari mana, tidak diketahui,” katanya.
Menurut Darma, biasanya pembangunan yang menggunakan uang negara dilakukan secara transparan baik dalam penggunaan bahan material, maupun volume bangunan. Sehingga, begitu dibutuhkan sebuah papan proyek, karena merupakan bagian dari RAB yang perlu diketahui publik.
“Ini mah boro-boro tahu besarnya anggaran. Nama CV pelaksananya aja tidak diketahui, kan aneh. Proyek apa ini. Kami sebagai masyarakat dibikin buta informasi,” katanya.
Dikatakan Darma, kurangnya pengawasan dan tidak ada ketegasan dari dinas terkait terhadap pemborong nakal yang melaksanakan pekerjaan tanpa mengindahkan aturan berbuntut pada kurangnya kualitas hasil pembangunan.
“Saya minta ada pengecekan kelokasi. Pekerjaan seperti itu benar atau tidak secara aturan. Bila salah bongkar lagi, agar hasilnya lebih bagus dan bertahan lama,” pungkasnya.
Sampai dengan berita ini dimuat, pihak pemborong proyek tersebut belum bisa dikonfirmasi. (wan)

