CIKAMPEK, Spirit – Empat dari 10 Desa di Kecamatan Cikampek mengalami permasalahan bayi kurang gizi.Rendahnya tingkat perekonomian keluarga di anggap sebagai salah satu faktor masalah kesehatan tersebut.
Muhammad Isa, Petugas Gizi Puskesmas Cikampek, menyatakan empat dari 15 balita dengan kisaran umur 3 tahun sampai 4 tahun, yang mengalami permasalahan gizi buruk pada tahun 2016 merupakan berasal dari keluarga dengan tingkat prekonomian di bawah rata-rata.
“Faktor ekonomi keluarga yang sering menyebabkan lemahnya pemberian gizi pada anak, padahal kalau keluarga mengerti dan aktif datang ke posyandu hal tersebut bisa di antisipasi,” ujarnya, Senin (6/6).
Penyakit seperti Flek dan microcephaly menjadi permasalahan utama dalam mempulihkan penderita kurang gizi di Kecamatan Cikampek, pasalnya penyakit bawaan tersebut sangat sulit di atasi saat si pendirita juga mengalami kasus gizi buruk.
“Bila kekurangan gizi saja tiga bulan penanganan bisa langsung pemulihan, kalau ada penyakit bawanya seperti ini bisa sangat lama dan membutuhkan penanganan yang tepat,” ungkapnya.
Serangkaian program baik dari Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMTP) sampai penanganan langsung oleh Dokter puskesmas di desa di harapkan mampu meminimalisir dampak negative dari adanya kasus gizi buruk.
“Alhamdulillah dokter di sini berperan aktif turun langsung ke masyarakat, jadi penangananya bisa cepat dan effektif,” paparnya.
Desa Kalihurip, Desa Dawuan Timur, Desa Cikampek Barat dan Desa Dawuan Tengah merupakan 4 Desa yang mengalami permasalahan gizi buruk di Kecamatan Cikampek pada tahun ini.Peran aktif pemerintah Desa dan Kecamatan dalam meningkatkan prekonomian warga sangat penting, karena dari faktor kesejahteraan segi pendidikan dan kesehatan dapat terpenuhi.
“Masalah kesehatan adalah masalah bersama, Puskesmas, lingkungan, aparatur Desa atau Kecamatan semua saling berhubungan dan tidak bisa di anggap remeh,” ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, warga juga harus rajin pergi ke Posyandu. Sebab bahaya penyakit yang dapat menyerang ibu hamil dan balita sangatlah tinggi. Tidak sedikit kasus kematian dan proses kelahiran yang bermasalah di karenakan kebiasan hidup yang kurang baik dan tidak rutin memeriksakan kandunganya secara rutin.
“Dari sepuluh desa, Kecamatan Cikampek memiliki 93 posyandu. Diharapkan warga dapat aktif datang ke Posyandu untuk mengontrol kesehatan dirinya,” pungkasnya (zuh)