KARAWANG, Spirit
Pria terduga jaringan Teroris yang ditangkap Densus 88 di Karawang disebut warga Kampung utama sebagai penjual Kebab.
Ketua RT setempat, Suryadi, menyebut pria yang ditangkap petugas berseragam hitam bersenjata lengkap bernama Arif. Diketahui warga sebagai penjual Kebab di jalan Suhud Hidayat, Gorowong, Kelurahan Adiarsa Timur, Karawang Timur.
“Saya tidak tahu persis kejadiannya karena saat itu saya lagi di luar. Kata warga Arif (30) ditangkap di kios Kebab saat mau dagang,”ujar Suryadi.
Petugas diduga Densus 88 itu sempat memblokade jalan Suhud Hidayat dibantu jajaran Sabhara Polres Karawang bersenjata laras panjang.
Suryadi mengatakan, warga melihat Arif dimasukan kedalam mobil Polisi dan langsung pergi.
“Sekitar jam 8 malam waktu itu,” imbuhnya.
Informasi berikut, petugas bergerak ke arah Kecamatan Kotabaru. Dan mengamankan kembali seorang wanita. Informasi penangkapan ramai diinformasikan warga sekitar melalui jejaring sosial.
Malam itu, Rabu (3/4/2019) sejumlah media mainstream mengabarkan Densus 88 memang menangkap secara serempak terduga jaringan teroris afiliasi JAD di Jawa Barat,Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut, saat ini Densus masih melakukan pengejaran terhadap kelompok mereka sampai dengan Jawa Timur. Kurang lebih sekitar 6-8 orang yang akan berencana melaksanakan amaliyah.
Brigjen Dedi mengatakan kepada awak media, bahwa sasaran dari aksi amaliyah kelompok tersebut adalah aparat keamanan, terutama kepolisian.
” Masih dilakukan pendalaman,” kata dia.
Ia menegaskan aksi amaliyah yang direncanakan kelompok JAD Bandung tidak ada kaitannya dengan politik maupun pemilu.
Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror berhasil meringkus satu orang terduga teroris berinisial WP alias Sahid. WP ditangkap Kamis tanggal 28 Maret 2019, di rumah kontrakannya di Bandung.
“Tersangka tersebut atas nama WP alias Sahid ditangkap di rumah kontrakannya di wilayah desa Bojong Malaka, Kec. Balendah, Kab. Bandung,” ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/4/2019).
Jenderal bintang satu itu mengatakan yang bersangkutan merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bandung. Meski bukan satu sel teroris yang sama dengan sel Sibolga maupun Lampung, ia mengatakan mereka memiliki keterkaitan.
Keterkaitannya dengan jaringan tersebut, kata Dedi, mereka berencana berkolaborasi untuk melakukan aksi amaliyah bersama-sama di wilayah Jawa Timur.
“Tersangka masih dalam jaringan JAD, tapi sel nya itu sel terpisah. Bukan sel Sibolga maupun Lampung, tapi semuanya memiliki keterkaitan. Ini adalah kelompok JAD wilayah Bandung,” kata dia.
“Keterkaitan dengan jaringan Sibolga mereka berkolaborasi, akan melakukan aksi fai atau amaliyahnya di wilayah Jawa Timur,” imbuh mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.(erte)