KARAWANG, Spirit
Sebagai upaya pemenuhan swasembada pangan di sektor palawija, pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Pertanian resmi memperkenalkan kedelai lokal Nuansa Sanggabuana (NS), dalam kegiatan pengembangan Palawija 2018 .
Berdasarkan hasil riset dan pengembangan sejak tahun 2011 dan telah dilegalkan Kementrian pertanian Februari 2017 lalu, Kedelai lokal NS sendiri merupakan produksi lokal Karawang. Produksinya sendiri di Karawang telah mencapai 5.600 ton dan hampir mencapai target, dari target 6.696 ton yang ditetapkan pemerintah. Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Karawang, Wawan Kuswandi.
Masih menurut Wawan, Kedelai NS ini memang satu satunya kedelai yang dilepas atau dirilis oleh kabupaten Karawang di Jawa Barat . Dan baru Karawang yang bisa merilis kedelai lokal yang dilegalkan oleh pihak kemetrian pertanian.
“Kedelai NS ini punya kelebihan, usianya hanya 72 hari, berbeda dengan kedelai pada umumnya. Kemudian kedelai NS ini disukai oleh petani Kabupaten Karawang, karena memang rasanya manis, proteinnya tinggi, juga kandungan susunya tinngi,” jelasnya kepada awak media, Rabu (21/03) di sela-sela acara sosialisasi tersebut.
Lokasi prioritas penanaman, lanjut dia ada di 2 kecamatan, yakni kecamatan Pangkalan dan kecamatan Tirtamulya. Menurutnya saat ini sedang dilakukan penanaman di 10 hektar sawah dan yang nantinya akan dikembangkan. Di APBD 2, direncanakan 300 hektar penaman kedelai NS ini.
“Harapan kami, antusias atau minat petani karawang tinggi untuk menanam kedelai ini, petani penangkar kedelai bisa menangkarkan sendiri kedelai NS ini. Dan mengikutsertakan kedelai NS ini pada program-program Nasional,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Karawang Cellica Nurachadiana menambahkan, bahwa Karawang ini satu-satunya kabupaten di Jawa Barat yang mengeluarkan, varietas kedelai sendiri, yang artinya verietas lokal yang yang akan digunakan di Indonesia berupa varietas unggulan, yang mungkin akan digunakan para petani seluruh Indonesia.
“Mudah-mudahan ini akan menjadi salah satu solusi. Daerah kabupaten Karawang mengikuti apa yang menjadi anjuran pemerintah, swasembada kedelai pada tahun ini. Kemarin swasembada jagung, dan sebelumnya swasembada pangan, nah hari ini kita swasembada kedelai,” katanya.
Lanjut Cellica, diharapkan dari 4000 hektar, dengan hasil produksi 1,4 ton per hektar, berarti ada 5600 ton, bisa mencapai target 6.696 ton. Hanya kekurangan 1000 ton untuk mencapai target produksi.
“Harapannya para petani harus lebih semangat lagi, para Gapoktan membimbing para petani petaninya, para UPTD membingmbing para Gapoktan, dinas memfasilitasi sehingga apa yang menjadi kebutuhan masayarakat ini bisa terealisasi dengan sempurna,” tutupnya. (dar)