Ironis, Penderita Gizi Buruk tak Peroleh Perhatian

PEDES, Spirit

Jauh dari kenyataan dan ironis, ditetapkan sebagai kampung KB Desa Kertaraharja, tempat yang beberapa waktu lalu diresmikan bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana menyimpan hal tersembunyi yang sangat jauh dari kata sehat yang menjadi bagian dari KB itu sendiri. Pasalnya ada penderita gizi buruk tepat dibelakang tempat yang disebut sebagai kampung KB tersebut, namun tidak pernah diketahui atau mendapat perhatian dari pemerintahan desa setempat.

Aufikar Fadillah remaja berusia 15 tahun, yang tinggal bersama neneknya Lani (70) warga Dusun Langseb 1 RT 03 RW 01 , Desa Kertaraharja Kecamatan Pedes, harus menerima kenyataan pahit tidak bisa melanjutkan sekolahnya ketingkat SMP lantaran menderita penyakit gizi buruk yang menggerogoti fisiknya, sehingga membuatnya terbaring ditempat tidurnya.

Bibi dari Fikar, panggilan akrab Aufikar Fadillah, Yanti (44), mengatakan kondisi fisik Fikar saat ini melemah, pendengarannya kurang, tangannya patah bekas bisul, kurus, dan sekarang sering melamun. Dari kecil Fikar sudah didiagnosa gizi buruk, semenjak ditinggal oleh kedua orang tuanya, Fikar tinggal bersama neneknya di rumah ukuran 5 x 7 meter ini.

“Ayah Fikar, Nana (almarhum) sudah meninggal dunia sejak tahun 2005 silam, sedangkan ibunya Iroh (45) pergi meninggalkan Fikar, menurut kabarnya sudah menikah lagi dan kondisinya juga tidak mampu. Jadi terpaksa neneknya yang mengurus,” terangnya Yanti kepada awak media, Senin (29/1).

Yanti melanjutkan, saat ini belum ada penanggulangan, masih dalam penanganan biasa-biasa saja, dan sempat kemarin habis berobat ke Rumah Sakit Proklamasi Rengasdengklok. Biaya pengobatan ditanggung sendiri dengan dibantu oleh Forum Pemuda Kertaraharja Peduli Yatim (FPKPY).

“Bantuan dari desa Kertaraharja ga ada, dari wakil (kepala dusun) juga ga ada, menengok saja tidak pernah. Selama ini dibiarkan saja, bahkan kadang pakai biaya sendiri. Fikar kurang perawatan, karena neneknya yang mengurus sudah tua,” jelasnya.

Sementara itu, Tini (26) yang juga bibi Fikar, menambahkan bahwa Fikar ingin sekali melanjutkan sekolah ke tingkat SMP. Setelah lulus SD kondisi Fikar terus melemah, hingga saat ini berdiri saja pun tidak kuat dan badannya sangat kurus.

“Baru dari RS Proklamasi kemarin, dan hari Selasa besok control lagi. Sekaligus mengambil hasil rontgen’an dan hasil pemeriksaan darah. Saya belum tahu penyakitnya, entah paru – paru, entah apa,” tuturnya.

Sementara itu, ditempat terpisah, kepala desa Kertaraharja, Yahya, belum bisa memberikan keterangan apapun terkait warganya yang menderita gizi buruk tersebut. Pasalnya saat awak media mendatangi rumahnya, hendak menanyakan terkait pasien gizi buruk, kepala desa sedang tidur, dan tidak bisa ditemui.

“Bapak sedang tidur siang pa, tidak bisa diganggu,” ujar anak kades Yahya, sambil menutup pintu rumahnya.(dar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *