KEPALA SMAN 1 Cikampek, Lanasari yang lahir di Karawang pada 4 Oktober 1959 menyampaikan,wanita juga mampu berjuang dan memberikan kontributsi nyata untuk kemajuan bangsa, negara dan agama. Maka dari itu, wanita yang ada di Karawang harus tetap bersemangat memperjuangkan semua cita-cita yang di harapkan.
Anak ke-3 daridelapan bersaudara tersebut sudah puluhan tahun terlibat dinia pendidikan di Karawang, namun di tahun 2015 dirinya baru diangkat menjadi seorang kepala sekolah. Dan dengan jabatanya tersebut, dirinya berjanji akan melakukan yang terbaik dan akan memberikan kenangan yang terindah sehingga dapat dikenang oleh semua siswa dan guru, seperti sang revolusioner wanita dengan eman sipasi RA Kartini.
“Bagi saya RA Kartini adalah sosok wanita yang paling penting di Indonesia, karena dengan perjuanganya dahulu saya bisa menjadi kepala sekolah saat ini. Bahkan bukan hanya saya, presiden megawati soekarno putri, bupati Cellica Nurachadiana dan wanita-wanita lainya. Tidak mungkin bisa menempati posisi yang strategis tanpa adanya RA Kartini,” katanya, kepada Spirit, Rabu (20/4).
Akan tetapi, sambungnya, sebagai wanita yang bisa berkarir sejajar dengan para lelaki. Jangan pernah melupakan kodrat atau kewajiban seorang wanita yang akan diperistri oleh lelaki yang nantinya harus melayani suami dan mendidik seorang anak.
Maka dari itu, sambungnya, menjadi wanita harus pandai dalam mebagi segala urusan. Memilah dan milih antara yang utama dan paling utama. Dengan demikian semuanya akan berjalan dengan baik tanpa ada hal yang harus disia-siakan.
“Walaupun saya seorang kepala sekolah atau wanita lainya yang punya jabatan lebih tinggi dibandingkan suami, tatap saja saat dirumah kita harus mau melayani suami dan mendidik anak. Karena itu adalah kewajiban yang tidak mungkin bisa ditinggalkan. Karena eman sipasi tidak mengajarkan untuk meninggalkan kewajiban seorang wanita,” tuturnya.
Wanita yang pernah mengeyam pendidikan di Sd darma bakti, smpn 1 karawang, sman 1 karawang dan memiliki 3 Anak yang bernama laura silvia karenia SS, rezza adinda wibawa sikom, rama aditya prawira, juga mengahrapkan dunia pendidikan di Karawang bisa semakin maju dan semakin baik sehingga mampu bersaing dikancah internasional.
Namun hal tersebut tidak akan pernah terjadi, jika wanita di karawang masih belum bisa dihargai dan di hormati. Karena wanita adalah ibu yang melahirkan calon pemimpin bangsa tersebut.dan wanita adalah yang mendidik anak tersebut untuk menjadi orang yang handal, bijak, dan baik dalam segala hal.
“Saya ingin bisa menjadi salah satu kartini di Karawang dan mampu memberikan contoh terbaik untuk gernarasi Karawang kedepan,” pungkasnya.(cr1/spirit jawa barat).