Tingkatkan Ekonomi Warga Melalui Sewa Alat Hajat

PURWASARI, Spirit – Program simpan pinjam uang sebagai bentuk peningkatan prekonomian warga Desa Karangsari Kecamatan Purwasari di anggap kurang efektif. Mengatasi hal itu, Desa Karangsari berencana mengembangkan pinjaman warga untuk usaha sewa peralatan keperluan hajatan.

Sekdes Desa Karangsari, Cecep Nurhasan,menyampaikan, selama ini program simpan pinjam dalam bentuk uang ke pada masyarakat tidaklah efektif. Tidak hanya di Desa Karangsari, hampir di setiap Desa di Karawang mengalami masalah yang sama seperti tidak tepatnya waktu pengembalian hingga berhentinya pengembalian pinjaman di karenakan bangkrut.

“Simpan pinjam memang bagus untuk peningkatan prekonomian warga, tetapi desa tidak bisa langsung ke program itu. Warga harus dididik dan regulasi keuanganpun harus terjaga,” ujarnya.

Melalui dana Bumdes dan APBD, Desa sudah melakukan tiga program yang meliputi program simpan pinjam kepada empat bengkel motor dan satu bengkel mobil dengan dana sebesar Rp 29 juta .Lalu pembuatan kantor Bumdes dengan dana sebesar Rp 43 juta dan pembelian perlengkapan hajan kurang lebih sebesar Rp 43.639.000.

Mengatasi hal itu, Desa berencana akan menggulirkan program lain berupa pembelian alat hajatan. Nantinya, masyarakat dapat terbantu, tidak hanya dalam urusan peminjaman peralatan yang lebih murah tetapi juga dalam peminjaman modal yang di hasilkan dari uang sewa menyewa pralatan hajatan tersebut.

“ Sewa menyewa perlengkapan hajatan akan jadi regulasi kas Bumdes,” ucapnya.

Namun, menurutnya, akan ada syarat bagi warga yang ingin pinjam uang kepada Bumdes, itu untuk menjaga regulasi. Selain harus menyertakan data pribadi serta besaran keuangan keluarga, warga yang ingin meminjam uang juga harus memiliki kelompok peminjam yang berjumlah lima orang. Kelompok ini nantinya akan mengajukan pinjaman secara bersamaan dengan besaran yang berbeda. Tim Bumdes akan melakukan klasifikasi kelayakan peminjaman, setidaknya system jaminan barang di berlakukan supaya peminjaman uang tidak terhambat.

“Nanti Bumdes akan mengajukan proposal bakal calonya ke Desa, memang rumit tetapi setidaknya dengan cara ini kami bisa memantau perputaran uangnya,” ujarnya.

Di harapkanya dengan system seperti ini desa dapat mandiri dan masyarakat terpenuhi kebutuhan prekonomianya.

“Harapan saya ingin membuka supermarket yang di kelola Bumdes, karena dengan adanya hal itu akan setidaknya bahan makanan untuk warga dapat terjamin dan pemasukan dari luar desapun akan tinggi,” Pungkanya.(zuh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *