KARAWANG, Spirit
Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di kamar kontrakan di Dusun Jatirasa, Cikampek Timur, Karawang. Polisi juga menggeledah sebuah rumah di Kompleks Bumi Indah Pesona (BIP), Kecamatan Cikampek, Karawang yang penghuninya ditangkap di Ciamis.
Terduga teroris yang ditangkap di Ciamis dan rumahnya digeledah di Kompleks BIP, adalah AJK alias H (39). Sedangkan yang ditangkap di kamar kontrakan, dua pemuda yang masih berusia remaja, M dan L yang berprofesi sebagai penjual kebab, makanan khas Turki.
Penangkapan dan pengggeledahan dilakukan dari hasil pengembangan penangkapan satu pelaku terduga teroris di Kabupaten Sumedang dan satu orang di Kota Banjar.
Menurut Ketua RT 06 RW 17 Perumahan BIP, Sarial, terduga teroris AJK dikenal warga sebagai pribadi yang tertutup di lingkungan tempat tinggalnya dan baru dua bulan menempati rumah tersebut.
“Dia jarang terlihat di rumah dan jarang bergaul dengan warga sekitar. Hanya SN (23) istrinya yang sering keluar rumah dan mau berbaur dengan warga. Suaminya jarang terlihat di rumah. Katanya sih dari Ciamis, tapi kurang tahu juga, ” katanya.
Sereal mengungkapkan, seminggu sebelum terjadi penangkapan dan penggeledahan, diketahui SN dan anaknya telah pergi meninggalkan rumah dengas alasan ada keperluan.
Di tempat terpisah, Udin, pemilik rumah kos, di Dusun Jatirasa, RT 01 RW 06 Dusun Jatirasa, Cikampek Timur, Kabupaten Karawang mengungkapkan, dua remaja terduga teroris yang ditangkap Densus 88, juga dikenal jarang gaul dan sebagian bekerja sebagai penjual kebab. Sejumlah warga tidak menyangka dua pemuda itu diincar polisi sebagai terduga pelaku jaringan teroris yang meledakkan bom di Jln Moh Thamrin, Jakarta
Disebutkan Udin, dua orang terduga teroris tersebut menempati di kamar kos nomor 03 dan 07 miliknya. Keduanya diketahui, baru menempati kamar kos selama satu minggu.
“Mereka mengaku berasal dari Lampung dan Cirebon dan berprofesi sebagai penjual kebab. Masih remaja kok, kisaran umur 19 tahunan,” katanya.
Barang bukti di sita
Kapolres Karawang AKBP Dicky Gading Pastika, mengatakan, dari tempat tinggal dua orang terduga teroris yang berinisial L dan M di Cikampek, Karawang, polisi menyita sejumlah barang bukti seperti sangkur, senjata api, dan buku-buku berisi paham radikal.
“Ini adalah rangkaian penangkapan dan penggeledahan di Sumedang dan Ciamis. Operasi ini dilakukan oleh Densus 88 dan jajaran Polda Jawa Barat,” kata Dicky, Sabtu (13/2).
Penangkapan L dan M, menurut Dicky, dilakukan setelah kepolisian mengembangkan penangkapan terhadap H, terduga teroris di Ciamis, Jawa Barat.
“Sejumlah barang bukti diamankan dari dua rumah kos kedua terduga teroris di Cikampek, di antaranya buku propaganda paham radikal, kartu ponsel, ijazah, dan poster tentang silsilah akhir zaman, dan 5 unit sepeda motor yang 3 diantaranya bodong,” ungkap Dicky.
Pada saat yang hampir bersamaan, Densus 88 juga menggeledah sebuah rumah di Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta. Kapolres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, polisi tidak menangkap satu orang pun pada penggeledahan tersebut. Ia berkata, ketika didatangi, rumah itu telah tak berpenghuni.
Truno enggan mengatakan secara detil temuan kepolisian pada penggrebekan itu. “Itu internal kita saja yang tahu. Selebihnya langsung ke Mabes Polri,” tuturnya.
Usai aksi teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta, 14 Januari silam, Polri terus mengungkap jaringan teroris di Indonesia. Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti misalnya, mengatakan telah menemukan aliran dana dari dalam dan luar Indonesia untuk pelaku teror Thamrin.
“Mereka sudah berkolaborasi. Ada yang dari Suriah dan Poso. Semua saling mendukung satu sama lain,” ujarnya kemarin. (cr4/dit/cnn)