KARAWANG, Spirit
Pelatih Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Karawang, Rhama Nurwansyah mengaku kehilangan atas meninggalnya atlet dayung, Tarmiji Taher (23). Dikatakan Rhama, Tarmiji merupakan salah satu atlet potensial yang dimilki Karawang.
“Kami dari keluarga besar Podsi Karawang dan kampus Unsika (Universitas Singaperbangsa Karawang) sangat kehilangan almarhum. Semoga almarhum tenang di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran,” ujar Rhama, saat dihubungi Spirit Jawa Barat, Selasa (30/8).
Baca juga : Atlet Dayung Karawang Tewas Tenggelam di Cipule
Baca juga : Ini Kata Pelatih Dayung Unsika Soal Tenggelamnya Tarmiji
Dijelaskan Rhama, kendati baru terjun ke dunia dayung pada pertengahan 2014, almarhum sudah bisa menunjukan perkembangan yang luar biasa. Hal itu dibuktikan dengan selalu diikutsertakannya oleh tim dayung Unsika ke beberapa kejuaraan seperti Kejurnas Unisma 2015 dan 2016, bahkan di kejuaaraan internasional antar universitas yaitu Varsity Boat Race Malaysia 2015.
“Ya, harus kami akui, almarhum merupakan atet potensial yang dimiliki kampus Unsika dan Karawang. Motivasinya untuk terus berkembang dan meraih medali sangat besar,” ucapnya.
Diceritakan Rhama, sebelum terjadinya peristiwa naas yaitu tenggelamnya Tarmiji di Situ Cipule pada Minggu (28/8), tim pelatih cabang dayung Unsika sempat melakukan tes waktu pada pertengahan Agustus. Saat itu, lanjut Rhama, Tarmiji keluar sebagai yang tercepat diantara atlet-atlet lainnya.
Baca juga : Tim SAR Terjunkan Penyelam Mencari Jasad Atlet Dayung
Baca juga : Jasad Atlet Dayung Karawang Ditemukan 20 Meter Dari Titik Kejadian
“Pada tiga kejuaraan yang telah diikuti, almarhum memang belum bisa memberikan yang terbaik. Akan tetapi almarhum bertekad bangkit dan memberikan medali di kejuaraan Varsity Boat Race Malaysia 2016 yang rencananya digelar Oktober. Oleh karena itu, tak heran ia terus berlatih maksimal dan bisa memperlihatkan kemajuan dengan keluar sebagai yang tercepat dalam tes,” katanya.
Atas perkembangan yang diperlihatkan Tarmiji di tahun 2016, Rhama mengatakan, tim pelatih Podsi Karawang juga berencana merekrut pemain yang sebelumnya terdaftar sebagai atlet cabang bola voli Karawang ini untuk dipersiapkan mengikuti Porda 2018 di Kabupaten Bogor.
“Kesempatan almarhum untuk turun di Porda bersma cabang dayung sudah kami bicarakan, tapi sayang hal itu tak bisa terwujud,” ucapnya.
Selain termasuk atlet potensial, Rhama mengungkapkan, Tarmiji merupakan atlet panutan bagi adik-adik seprofesinya. “Almarhum juga tak pernah lelah untuk terus memotinvasi atlet-atlet lainnya untuk terus berkembang,” kenangnya.
Seperti diketahui, Tarmizi dikabarkan hilang tenggelam saat perahu rowing yang digunakan latihan terbalik di Situ Cipule, Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Karawang, Minggu (28/8) petang. Jasad korban baru ditemukan Senin (29/8) malam. (ayi)