CIBUAYA, Spirit
Tidak sabar menunggu pembangunan yang akan dikerjakan CV Sabda Alam, 40 orang kepala keluarga asal Desa Sedari Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang yang mendapat bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), berebut dan rela mengeluarkan biaya dari koceknya sendiri untuk mengangkut bahan material dari tempat penampungan hingga ke bakal rumahnya masing-masing.
“Kami ramai-ramai mengangkut bahan material ketempat masing-masing karena kata tukang, kalau bahan material ada di lokasi, rumah kami baru dikerjakan. Jadi kalau kami tidak ngangkut bahan material masing-masing mau kapan dibangunnya, sedangkan rumah kami sudah dibongkar,” ujar Komar (35), salah seorang penerima bantuan Rutilahu, warga Dusun Tirtasari, Desa Sedari, Rabu (23/8).
Padahal berrdasarkan pantauan Spirit Jawa Barat, jarak antara tempat penampungan bahan material ke lokasi bangunan Rutilahu antara 100 meter hingga 1 kilometer, bahkan ada juga yang harus menyeberangi sungai untuk sampai ke lokasi proyek tersebut di dusun Karangsari.
“Jatah kami masing-masing 1000 biji bata merah untuk pondasi. Hebelnya 567 batang, dan semen 15 zak termasuk MU. Jadi walaupun kami ngangkut bahan material masing-masing tidak akan melebihi,” kata Cae warga dusun Karangsari.
Kepala Dusun Tirtasari, Herman sempat melarang warga untuk berebut mengangkut bahan material, karena takut salah angkut. tapi warga tetap tidak bisa dicegah. Bahkan mereka berebut mengangkut bahan material hingga malam hari.
“Dilokasi tempat penampungan bahan material bukan hanya milik proyek Rutilahu saja, disitu juga ada bahan material milik CV Citra Agung yang akan mengerjakan proyek Ruang Hijau Terbuka dan Gerbang Kawasan Wisata Pantai Tanjung Sedari,” terang Herman.
Diketahui pembuatan Rutilahu di Desa Sedari Kecamatan Cibuaya bernilai pagu Rp 1.610.834.000,00. dengan pemenang CV Sabda Alam setelah menawar senilai Rp. 1.526.237.900,00.
Di Desa Sedari sendiri memiliki medan sangat berat, karena jarak dari antara satu dusun dengan lainnya sangat berjauhan bahkan ada yang terpisah dengan laut. Sehingga membuat berat medan angkutan. Pembuatan Rutilahu sendiri sangat dibutuhkan warga masyarakat karena belum tersentuh dengan pembangunan yang ada di Kabupaten Karawang. (dar)