Karawang, Spirit – sistem sekolah dengan menggunakan dua shif diyakini telah merugikan kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah dengan siswa hingga puluhan jam setiap tahunnya terutama untuk tingkatan SLTA.
Menurut pemerhati dunia pendidikan karawang, Drs Effendi, dalam pembelajaran untuk shif pagi itu seharusnya jam pelajaran yang menurut aturan itu 45 menit, tetapi kenyataan yang ada hilang 5 menit karena mengajar jam pulang pukul 13:00 wib. Kemudian disusul oleh shif sorenya dengan rasio pulang pukul 17:00 wib, seharusnya 45 menit harus hilang 10 menit per jam pelajaran.
“Coba kalau dikalikan seminggu bahkan dikalikan sebulan, itu sudah puluhan jam pelajaran akan hilang dan terbuang sia-sia,” katanya.
Dengan dua shif juga, lanjut dia, pembelajaran tidak akan maksimal diserap oleh siswa ataupun yang memberi serapannya sendiri juga dinilai tidak optimal. Diharapkan kepada disdipora ataupun pemkab larawang agar lebih peka lagi dalam merancang sistem dalam sekolah supaya jangan sampai terus terjadi dua shif.
“Perencanaan rehab ruang kelas ataupun penambahan ruang kelas baru bisa tepat sasaran, sehingga dalam pelakasanaan kurikulum nasional nanti sekolah-sekolah yang ada di kabupaten karawang sudah siap tempur”, pungkasnya.(man)