KARAWANG, Spirit
Serangan hama kerdil di beberapa areal persawahan mendapat perhatian dari Hanafi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang. Namun menurutnya belum ada laporan dari petani secara langsung kepada instansi yang dipimpinnya tersebut. Untuk itu dirinya akan melakukan langkah terbaik untuk mengurangi kerugian para petani seperti yang dijelaskan kepada Spirit Jawa Barat, Rabu (15/8/2017) malam di aula Plaza Pemkab Karawang.
Menurut Hanafi, hama kerdil sama sekali tidak bisa diobati dan sampai dengan saat ini belum ada anti hama yang mampu menangani hal itu.
“Sampai dengan saat ini belum bisa diatasi oleh obat atau anti hama yang lain, namun para petani bisa melakukan beberapa langkah, diantaranya mengganti dengan bibit Inpari 30. Kalau petani tetap ingin menggunakan bibit selain Inpari 30, mungkin tetap akan merugi namun tidak ada salahnya membalik tanah sawah yang terserang hama kerdil, yang tadinya tanah diatas dibalik kebawah, begitupun sebaliknya,” jelas pria yang juga seorang insinyur ini.
Selain membahas tentang hama kerdil yang menyerang beberapa areal persawahan, hanafi melanjutkan soal usahanya untuk bisa mengasuransikan sawah petani. Jadi bilamana ada kejadian gagal panen, petani mendaptkan ganti rugi.
“Saat ini saya juga sedang gencar untuk mengajak pemilik sawah untuk mengasuransikan sawahnya, untuk berjaga-jaga bila gagal panen karena serangan hama atau bencana lainnya. Sudah cukup banyak yang sudah ikut asuransi ini, semoga kedepannya para pemilih sawah akan semakin banyak mendaftar asuransi ini,” harap dia. (ark)