KARAWANG, Spirit
Petugas unit Tipiter Satreskrim Polres Karawang terjunkan tim ahli mendalami kasus SPBU penyebab mogoknya puluhan kendaraan yang terletak di Jalan Interchange, Karawang Barat, tepatnya depan Rumah Sakit Mandaya Hospital, Desa Sukamakmur, Kecamatan Telukjambe Timur.
Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Maradona melalui Kanit Tipiter Polres Karawang, Iptu Bustomy mengatakan jika kasus tersebut masih dalam proses pemeriksaan saksi-saksi. Hingga kini petugas sudah memeriksa 3 orang saksi termasuk meminta keterangan ahli dan menunggu hasil pengecekan dari tim Puslabfor.
“Masih pemeriksaan saksi, selanjutnya nanti akan kami informasikan kembali,”katanya, Senin (10/4).
Dikatakannya, untuk saat ini SPBU tersebut memang sudah kembali beroperasi seperti biasanya, namun untuk di tempat pengisian BBM jenis Pertamax hingga saat ini masih dipasangi garis Police Line.
“Karena untuk tempat pengisian BBM jenis Pertamax masih dilakukan pemeriksaan, dan nantinya akan ada tim ahli yang akan melakukan pemeriksaan didalam tangki penyimpanan pertamak, ” ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di TKP dan dari keterangan yang didapat dari pihak pengelola SPBU dan juga karyawan SPBU tersebut diketahui, ada salah satu tiang pipa besi seperti tiang bendera yang rusak atau potong yang menyambung ke tangki bagian penyimpanan BBM jenis Pertamax.
“Kita tunggu tim ahli dulu dan kita akan secepatnya tinggal menunghu hasil kononfirmasi dari tim ahli yang melakukan pemerimsaan, namun dari hasil keterangam yng didapat dari pengelola SPBU menyebutkan jika tiang pipa tersebut patah akibat tertabrak mobil. Kemungkinan itu yang menyebabkan tangki yang tertanam berisi BBM jenis Pertamax kemasukan air atau seperti apa. Tapi alasan mereka patahnya pipa di tangki itu akibat tertabrak mobil, sehingga bisa saja kemasukan air hujan yang masuk melalui pipa yang patah, “katanya.
Namun sejauh ini kata Maradona, pihaknya belum bisa menastikan jika ada atau tidaknya unsur kesengajaanyang dilakukan oleh pihak dari SPBU yang mencampurkan air ke BBM jenis pertamax.
“Karena saat kita ajukan pemeriksaan dan kita ambil Sample pertamax, diketahui dalm tangki tanam tempat penyimpanan Pertamax isi didalamnya lebih banyak air daripada Pertamax. Untuk itu kami terus melakukan penyelidikan lebih dalam lagi, ” jelasnya.
Selain itu kata Maradona, untuk mengetahui lebih jelas lagi terkait penyebab patahnya vipa yang tersambung kedalam tangki BBM jenis pertmak, pihaknya juga masih menunggu hasil keterangan dari ahlinya.
“Nah makanya kita tunggu juga hasil dari ahlinya biar nantinya bisa diketahui secara apa penyeb patahnya pipa ini, apakah patah akibat sengaja memang benar-benar akibat ditabrak mobil tapi kata merek patahnya sudah lama namun sayangnya meskipun tau jika pipa itu patah lalu kenapa dibiarkan oleh mereka, ” jelasnya.
Sebelumnya kasus SPBU yang menjual BBM jenis Pertmax yang bercampur air tersebut, baru diketahui setelah ada puluhan pengendara sepeda motor dan beberap pengendar mobil menggetuduk SPBU yang terletak di Jalan Interchange Karawang Barat. Tepatnya depan Rumah Sakit Mandaya Hospital atau samping Resinda Hotel, di Desa Desa Sukamakmur, Kecamatan Telukjambe Timur, Senin (3/4). (ist)
