KARAWANG, Spirit – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang menyebutkan korban bencana alam akibat banjir rob di wilayah pesisir utara Karawang selama seminggu ini, mengakibatkan sedikitnya 7.885 jiwa mengungsi.
“Rob terjadi sejak 28 Juli 2016 hingga sekarang yang menyerang 5 desa di 5 kecamatan. Ketinggian air laut mencapai 3 sampai 5 meter,” kata Sekretaris BPBD, Supriatna, Rabu (3/8).
Ia menyebutkan beberapa wilayah yang terkena dampak rob diantaranya Kecamatan Cilamaya Desa Muarabaru dengan korban menderita 260 jiwa. Kecamatan Cilebar Desa Pusakajaya Utara korban menderita 208 jiwa.
Lebih lanjut dikataknnya, Kecamatan Pakisjaya, Desa Tanjungpakis korban menderita 23 jiwa. Kecamatan Cibuaya, Desa Cemarajaya dengan korban 782.
“Yang terakhir adalah Kecamatan Tempuran, Desa Ciparage Jaya dengan korban menderita mencapai 6.820 jiwa,” katanya.
Supriatna mengungkapkan korban yang menderita akibat banjir rob secara keseluruhan sebanyak 8.093 jiwa, sedangkan yang berdampak mengungsi sebanyak 7.885 jiwa.
“Rumah yang terendam mencapai 980 rumah. Sementara rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 16 rumah terletak di Desa Cemarajaya, Kecamatan Cibuaya,”
Untuk menanggulangi bencana rob di lima wilayah tersebut, pihaknya telah mengirimkan sedikitnya 7.500 karung sebagai penahan tanggul.
“Hasil evaluasi kita kepada pemerintah provinsi adalah segera melakukan pembuatan penurapan di sepanjang pantai. Karena urusan pantai dan laut adalah wewenang di pemerintah provinsi,” pungkasnya. (fat)