KARAWANG, Spirit – Lonjakan jumlah penduduk di Kabupaten Karawang, salah satunya diakibatkan oleh tingginya angka pernikahan dini di tingkat pelajar. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Provinsi Jawa Barat memberikan edukasi dan sosialisai kepada pelajar di Karawang terkait Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP), untuk menekan laju pertumbuhan penduduk khususnya di Kabupaten Karawang.
“Program KB memiliki tujuan dalam mengendalikan jumlah penduduk. Diantaranya melalui program PUP. PUP diperlukan karena dilatarbelakangi permasalahan remaja berdasarkan SDKI 2007 antar lain masih tingginya Pasangan Usia Subur (PUS) yang menikah dibawah usia 20 tahun,” ujar Sekertaris BKBPP Kabupaten Karawang Sofiah SH beberapa waktu lalu, Jumat (27/5).
Data yang dimiliki BPPKB Karawang, saat ini rata-rata usia pernikahan di Karawang didominasi oleh usia 18,7 tahun. Artinya angka pernikahan ini terjadi pada tingkat pelajar dan remaja yang baru lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Untuk Karawang usia pertama wanita kawin saat ini adalah 18 tahun. Seharusnya usia ideal kawin untuk wanita yaitu 20 tahun, dan untuk pria itu 25 tahun,” ungkapnya.
Dikatakanya, faktor tersebut terjadi karena masih rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi, laju pertumbuhan tinggi dengan kualitas rendah, keadaan keluarga yang kurang harmonis, dan juga masih tingginya angka perceraian.
“Solusinya bagi remaja yang akan memasuki usia perkawinan perlu mengetahui hal-hal seperti mempersiapkan pisik dan biologis, mempersiapkan mental, mempersiapkan sosial-ekonomi, mempersiapkan pendidikan dan keterampilan, dan mempersiapkan keimanan,” paparnya.
Tokoh keluarga berencana Provinsi Jawabarat, Rukman Heryana MM yang sempat hadir saat acara pemberian edukasi dan sosialisasi PUP di SMAN 1 Rengasdengklok beberapa waktu lalu, juga mengajak remaja di Karawang agar seyogianya tidak menikah pada usia dini.
“Tunda usia kawin. Tunda usia kawin bagi remaja Karawang,” ajaknya.
Sekedar informasi saat ini jumlah penduduk di Karawang kurang lebih mencapai 2,1 juta jiwa. (Mhs)