KARAWANG, Spirit
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Karawang terus mengalami kenaikan. Memasuki awal Februari ini tercatat sudah 120 kasus DBD yang dirawat di sejumlah rumah sakit, klinik, dan puskesmas. Satu orang di antaranya meninggal saat di rawat di Puskesmas Klari, Kecamatan Klari.
Kepala Dinas Kesehatan Karawang Yuska Yasin, mengatakan, trend kenaikan penderita DBD mulai terjadi akhir Januari lalu hingga Februari ini. Kendati mengalami kenaikan kasus DBD, namun dinas kesehatan belum akan menetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
“Kita masih menunggu perkembangan dulu sampai sejauh mana kenaikannya. Sebab untuk menentukan KLB harus ada dasarnya tidak bisa serta merta menyatakan KLB,” katanya, Jumat (4/2)
Menurut Yuska, pihaknya sudah menginstruksikan semua puskesmas untuk selalu siaga menangani kasus DBD di wilayahnya masing-masing. Setiap puskesmas harus menempatkan petugas jaga untuk melayani pasien DBD. Selain itu juga mobil ambulan harus selalu siap digunakan untuk membawa pasien yang akan dirujuk ke rumah sakit.
“Meski belum ditetapkan status KLB namun setiap puskesmas harus selalu siaga untuk melayani pasien DBD,” kata Yuska.
Dia mengungkapkan, kasus DBD kerap muncul pada saat peralihan musim seperti yang terjadi saat
ini. Apalagi dampak El Nino menjadikan cuaca tidak menentu yang diikuti dengan perubahan lingkungan dan menjadi endemik nyamuk aedes aegypti.
“Pada tahun ini memang trendnya naik, dan bersamaan dengan siklus enam tahunan yang kerap ditemukan, kasus DBD meningkat,” katanya.
Menurut Yuska, tahun 2016 ini jumlah penderita DBD memang mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu yang hanya 112 kasus. Sementara pada tahun 2014 jumlah penderita DBD mencapai 569 kasus. Baru awal tahun 2016 ini saja jumlah penderitan sudah mencapai 120 kasus. Secara pasti jumlahnya akan terus meningkat.
“Makanya kita akan terus berupaya menekan kasus ini agar tidak terus bertambah yaitu dengan melakukan sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” katanya.
Sementara itu Humas RSUD Karawang, Ruhimin mengatakan, jumlah penderita DBD yang dirawat pada Februari ini mencapai 15 pasien. Dari jumlah tersebut sudah 12 pasien yang dipulangkan karena kondisinya sudah berangsur sembuh. Sementara tiga pasien lagi adalah anak-anak yang saat ini masih dalam perawatan intesif.
“Meski sudah banyak yang pulang, tapi kami masih tetap siaga khawatir ada lagi yang dirujuk ke RSUD,” katanya. (fat)
ILUSTRASI: Nyamuk Aedes Aegyti