Pemkab Bentuk Tim Tangani Sekolah Sengketa

KARAWANG, Spirit

Pemkab Karawang membentuk tim khusus guna menyelesaikan ratusan lahan Sekolah Dasar (SD) yang dinilai rawan sengketa. Sedikitnya, hampir   805 SD di Karawang, setengahnya merupakan rawan sengketa.

Sejumlah lahan SD di wilayah Kabupaten berjuluk lumbung padi tersebut tidak memiliki sertifikat akta lahan milik pemerintah dan hanya memiliki Surat Keterangan Desa (SKD).

“Nanti tim khusus yang kita buat di Disdikpora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga) melakukan verifikasi sejumlah lahan yang berpotensi sengketa,” ujar Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana usai menghadiri upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapang Karangpawitan, Senin (2/5).

Cellica mengaku telah memasang target selama 3 tahun sejumlah lahan SD yang rawan sengketa dapat terselesaikan. Dengan begitu, permasalahan SD yang disengketakan oleh warga diharapkan tidak ada lagi, seperti kasus dua SD di wilayah Kecamatan Batujaya dan Cilamaya.

“Kalau saya pribadi ingin lebih cepat, namun kita berharap dapat terselaikan dalam 3 tahun ke depan,” katanya.

Cellica mengakui, permasalahan sengketa lahan SD ini bukan penyelesaian yang mudah, dengan pendekatan persuasif kepada warga dan pengumpulan data dibutuhkan waktu yang cukup lama.

“Ini bukan masalah mudah, tentu permasalahan sosial perlu kita pikirkan secara serius,” katanya.

Bukan hanya lahan sengketa SD, saat ini upaya pemerintah setempat  terus berusaha melakukan perbaikan sejumlah infrastruktur pada gedung atau ruang SD yang telah rusak. Berbagai upaya pendekatan diantara pemerintah pusat, provinsi dan daerah tengah dilakukan.

“Kemarin kita sudah ngobrol dengan Sekda Provinsi. Mereka sudah bilang nanti tinggal dibagi saja mana yang harus diperbaiki oleh Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah,” ujarnya.

Dalam memperbaiki 1.589 ruangan SD yang membutuhkan anggaran sebesar  Rp 172 milyar pihaknya juga tengah menyusun strategi dengan mengajak sejumlah perusahaan melalui anggaran Corporate social responsibility (CSR) untuk ikut membangun ruang SD.

“Nanti kita tinggal tawarkan buat kriteriannya kepada perusahaan. Gedung mana yang mereka akan perbaiki,” pungkasnya. (fat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

RSS
Follow by Email