Pemisahan Aset PDAM tidak Harus Berlarut-larut

BEKASI, Spirit – Pemisahan aset antara Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi Bekasi dengan PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi masih menjadi polemik. Berbagai studi banding, tentunya bisa menjadi salah satu masukan untuk mengkomparasikan dengan apa yang dilakukan PDAM di Bogor, Depok, Lombok dan Malang.
Sugiyanto sebagai Direktur Umum (Dirum) PDAM Tirta Patriot mengatakan tidak ada kendala jika itu terjadi dari perusahaan daerah ke daerah. “Tak masalah dalam rangka meningkatkan target perusahaan dan kesejahteraan pegawai. Aset terbesar adalah Sumber Daya Manusia (SDM) jangan diabaikan,” kata Sugiyanto pada Spirit Jawa Barat, Minggu (12/6).
Terkait pemisahan aset lanjut Sugiyanto, jangan sampai korbankan warga. “Goverment to Goverment kenapa berlarut-larut karena jika satu wilayah ada dua payung, ada dua manajemen, ini yang jadi masalah,” ungkapnya.
Pemisahan aset haruslah dibarengi dengan peningkatan pelayanan. Proses tahapan juga diyakini Sugiyanto sudah ditempuh dengan bentukan tim-tim Perjanjian Kerja Sama (PKS). “Target di Kota Bekasi dengan pertumbuhan warga berjumlah 2,5 juta orang dituntuk kerja yang fokus. Demikian juga dengan PDAM Tirta Bhagasasi akan bisa fokus mengarah target hingga Tarumajaya Kabupaten Bekasi yang berbatasan dengan Cilincing agar warga dapat menikmati layanan air bersih hingga ke pesisir,” terang Sugiyanto yang juga pendiri PDAM Tirta Bhagasasi.
Informasi yang didapat Spirit Jawa Barat, saat pemisahan aset terjadi akan ada upaya PDAM Tirta Patriot melakukan upaya penguatan jaringan distribusi dengan link dan circle.
Orientasi yang akan dikejar mengarah wilayah selatan seperti Jatiasih dengan 100 liter per detik, Pondok Gede dengan 30 liter per detik dan arah Jaka Sampurna ditingkatkan menjadi 300 liter per detik, termasuk jalur timur arah Bantargebang 200 liter per detik hingga perbatasan Kota Legenda. (kos)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *