KARAWANG, Spirit
Pasca pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Karawang konflik di internal partai politik yang ada di Karawang bertambah sengit. Konflik terjadi di tubuh partai politik yang gagal memenangkan calon bupati dan wakil bupati pada pertarungan Pilkada lalu. Internal Partai seperti PDI Perjuangan, Golkar, dan Gerindra mulai memanas dan tak kondusif.
Di tubuh Partai PDIP, hal itu nampak dengan mendadaknya rotasi sejumlah kadernya yang menduduki jabatan strategis di alat kelengkapan DPRD. Perombakan kader partai banteng moncong putih ini mengundang reaksi dari kader yang merasa disingkirkan. Ketua Fraksi PDI.P, Endang Habib dicopot digantikan Nyi Sekar Arum. Ketua Komisi C Natala Sumedha digantikan Ellievia Khrissiana.
Terlebih lagi, para pengganti keduanya dikenal sebagai orang dekat Ketua DPC PDIP, Karda Wiranata.
Meski isu konflik internal dibantah keras oleh “petinggi” partai, namun “aroma” dari panasnya kondisi internal partai tak bisa dipungkiri. Kabar yang berkembang pencopotan Endang Habib dan Natala dari alat kelengkapan dewan ini menjadi puncak dari konflik yang terjadi usai pelaksanaan Pilkada. Kedua tokoh PDIP ini dinilai gagal menjalankan tugas partai dan kurang harmonis menjalin hubungan dengan ketua partai. “Tidak ada konflik apa-apa kok ini hanya penyegaran saja. Keputusan untuk rotasi merupakan kebijakan partai yang harus dipatuhi oleh seluruh kader,” kata Sekretaris DPC PDIP, Ace Sudiar.
Ace mengatakan, keputusan partai untuk melakukan perombakan bukan karena ada konflik internal, tetapi keputusan tersebut bertujuan untuk penyegaran dalam pelaksanaan kerja partai di DPRD Karawang. “Semua (kena rotasi), jadi bentuknya penyegaran. Suka tidak suka, mau tidak mau, ya sebagai petugas partai harus melaksanakan hal itu. Untuk penempatan kan itu hak partai, hanya memang mekanismenya melalui penetapan pimpinan dewan. Suratnya sudah masuk ke DPRD, tapi legalnya nanti di paripurna,” ungkap Ace.
Tak hanya PDI Perjuangan, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Karawang juga dikabarkan tengah “memanas”. Bahkan, partai besutan Prabowo Subianto itu juga akan melakukan “geser-menggeser” kadernya di legislatif. Ajang Sopandi dan Endang Sodikin disebut-sebut sebagai dua kader Partai Gerindra yang tengah bersaing. Ajang sendiri saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua II DPRD Karawang yang terancam digantikan oleh Endang Sodikin. Posisi Endang Sodikin yang menjabat sebagai Sekretaris DPC Partai Gerindra dinilai lebih pantas menduduki jabatan wakil ketua DPRD.
Pertarungan menduduki jabatan wakil ketua DPRD dimulai ketika pencalonan bupati dan wakil bupati dimana Gerindra akhirnya mengusung Saan Mustopa. Saat itu partai Gerindra sempat akan mencalonkan ketua partai, Royke Benta Sahetapi untuk mendampingi calon bupati Cellica Nurrachadiana.
Saat itu sudah berembus kabar adanya kesepakatan Cellia Nurrachadiana sebagai calon bupati berpasangan dengan Royke sebagai calon wakil bupati.
Namun rencana itu buyar ketika Ajang Sopandi secara diam-diam “berhasrat” maju untuk mendampingi Cellica. Manuver Ajang ini terendus oleh jajaran pengurus DPC kalau didukung oleh kader partai berlambvang burung garudsa yang ada di parlemen, termasuk Endang Sodikin dan Danu Hamidi.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti alasan partai Gerindra akan melakukan rotasi kadernya. Sebab, ketika hendak dikonfirmasi, Ketua DPC Partai Gerindra Karawang, Royke Benta Sahetapy tengah berada di luar negeri.
Hanya saja, santer beredar kabar memanasnya internal Partai Gerindra dan alasan geser-menggeser kader lantaran perbedaan dukungan calon dalam pilkada lalu. Terlebih, calon yang didukung Partai Gerindra, Saan Mustopa kalah.
Sementara itu, Partai Golongan Karya (Golkar) Karawang juga sempat dikabarkan mengalami perpecahan. Bahkan konflik tersebut saat ini sudah sampai di pengadilan ketika Bendahara Golkar Enan Supriatna menggugat Ketua partai Golkar, Dadang S Muchtar dan Sekretarisnya, Timi Nurjaman atas kasus pemecatan sebagai bendahara DPD. Konflik ini bermula ketika kader partai yang membelot mendukung calon lain selain yang diusung partai berlambang pohon beringin itu.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Karawang, Dadang S. Muchtar membantah ada perpecahan di tubuh partai yang dipimpinnya. Dadang enggan berkomentar banyak mengenai Enan dan pemecatannya. Menurutnya, menanggapi persoalan itu hanya akan membuat Enan besar kepala. “Saya tidak mau berkomentar soal itu buang-buang energi saja,”katanya. (fat)