KARAWANG, Spirit – Sepekan jelang ramadan, Pemkab Karawang pastikan menggelar operasi pasar (OP) atau pasar murah disejumlah titik diantaranya pasar murah Galuhmas, Pasar Johar dan Cikampek.
“Itu merupakan wilayah prioritas kita, karena melihat kepadatan penduduk Karawang. Sehingga diperlukan OP di pekan ini,” ungkap Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Karawang, Daud Munasto, Senin (30/5).
Ia menyebutkan saat ini pihaknya telah melakukan rapat di provinsi Jawa Barat terkait penanganan inflasi menjelang ramadan. “Kenaikan Karawang hingga saat ini masih belum tinggi hanya 2 % hingga 3 %, tetapi kita masih perlu antisipasi,” katanya.
Meski Pemkab akan melakukan OP, kendati begitu, menurut dia masih tergantung dari strategi pengadaan stok pemerintah pusat. “Stok ini tergantung strategi impor pemerintah pusat untuk sejumlah komoditas penting masyarakat. Kalau harga turun stok berarti banyak,” ucapnya.
Bahkan diakuinya, meski Karawang salah satu wilayah pertanian padi, akan tetapi Pemkab sendiri belum dapat mengendalikan stok beras karena disebabkan gabah merupakan komoditas nasional.
“Kita tahu hasil panen setiap bisa mencapai 1,5 juta ton pertahun. Tetapi kita juga tidak tahu larinya dimana, karena pengusaha di daerah lain terkadang langsung membeli ke petani tidak ada laporan ke kita. Sehingga stok beras kita rata-rata dari luar Karawang sendiri,” ucapnya.
Sementara itu, sejumlah harga komoditas dibeberapa pasar dengan nilai rata-rata kenaikan 3 persen diantaranya gula pasir Rp14 ribu perkilogram, minyak goreng Rp14 ribu perkilogram, daging sapi Rp120 ribu perkilogram, ayam potong Rp32 ribu perekor, Telur ayam Rp21 ribu perkilogram, Cabai merah keriting Rp 17 ribu perkilogram, cabai merah biasa Rp23 ribu perkilogram dan bawang merah Rp 31 ribu perkilogram serta beras premium Rp10 ribu perkilogram.
“Kalau misalnya stok kebutuhan konsumen terlayani, maka kita pastikan kenaikan dapat turun,” katanya. (fat)