SEJAK sebulan lalu memang telah beberapa kali turun hujan. Petani di sejumlah daerah buru-buru menanam padi. Tapi kemudian hujan terhenti hingga tanaman kekurangan air. Itu karena musim hujan belum benar-benar dimulai. El Nino membuat musim hujan mundur 5 dasaria.
Tapi kini tak perlu khawatir lagi, sebab angin barat telah berhembus dan memastikan musim hujan telah dimulai. Sebagaimana diketahui, perubahan musim kemarau ke musim hujan ditandai dengan angin monsun Asia, yang berembus dari utara atau barat.
Menurut peneliti dan klimatologis BRIN pada KST Samaun Samadikun Bandung, Dr. Erma Yulihastin, angin monsun Asia datang per 3 Januari 2024 pada akun pribadi twitternya:
“Akhirnya, angin monsun Asia penanda musim hujan datang juga per 3 Januari 2023. Bayangkan, awal musim hujan tertunda hingga 5 dasarian karena pengaruh El NiƱo. Normalnya, angin dari utara atau barat sudah eksis pada November dasarian 2 tapi Januari dasarian 1 baru eksis.”
Dasarian adalah waktu 10 hari. Jadi tertundanya musim hujan 5 dasarian adalah tertunda selama 50 hari. Sebagaimana diketahui, sejak pertengahan November sudah ada beberapa daerah yang turun hujan, namun kemudian terjeda hingga cukup lama, padahal petani sudah bergembira bahkan ada yang leah memulai menanam padi.
Menurut Dr. Yulihastin, tanda benar-benar telah masuk musim hujan adalah terjadinya hujan yang persisten dan merata.
“Salah satu tanda musim hujan adalah hujan terjadi secara persisten dan dimulai dari pagi hari untuk wilayah pesisir utara Jawa. Data radar hujan menunjukkan hujan pagi terjadi di pesisir utara Jateng dan Jakarta.” (*)