Mari Mencontoh Pepe (Presiden Termiskin)

“JIKA kalian mendengar ada pejabat yang meminta suap tetapi tidak melapor pada saya, hubungan kita akan berakhir.” Ucapan itu dikemukakan Jose Mujica, atau akrab disapa Pepe, mantan Presiden Uruguay. Ucapan itu ia sampaikan saat di wawancara dan ditanya apakah ia pernah membantu orang untuk mendapatkan  pekerjaan. Dua kali ia membantu orang pencari pekerjaan demi alasan kemanusiaan Pertama untuk temannya yang berusia 74 tahun dan kini sudah meninggal dan seorang yang difabel mental. 

Jose Mujica dikenal sebagai presiden yang hidup sederhana. Selama menjabat presiden, ia tetap tinggal di rumah pribadinya yang jauh dari mewah dan menolak tingal di istana kepresidenan. Ke mana-mana selalu menggunakan mobil VW Kodok tua dan menyetir sendiri. Tatkala ditanya, apakah ia tidak takut akan keamanannya? Ia pun menjawab, bahwa dirinya dilindungi rakyatnya, meski pasti tidak semua menyukainya. Ia pun pergi sendiri ke kafe membeli kopi layaknya masyarakat biasa.

Membaca sepintas riwayat hidup Jose Mujica, yang sebagian cuplikannya dimuat di  harian ini tempo hari, , terasa membaca sosok dari negeri dongeng. Sebab dalam kehidupan nyata yang serba materialistis sosok seperti Pepe sesuatu yang dekat-dekat  mustahil. Kita kerap mendengar para pejabat selalu berbicara ketatkan ikat pinggang atau hidup sederhana, namun tidak lebih dari sekadar lips service, atau bunga bibir. Boleh jadi sosok Jose Mujica dalam kehidupan sehari-harinya masih kalah hebat oleh seorang camat di Karawang.

Dengan hadirnya di dunia ini sosok seperti Pepe, apa yang bisa kita jadikan pelajaran darinya? Apabila mengubah kehidupan dari kebiasaan serba ada kemudian menjadi sesederhana mantan presiden negara Amerika Latin itu, rasanya sulit. Apalagi harus tiba-tiba bermobil tua untuk wara-wiri, mungkin orang akan mengatakan aneh. Sekalipun itu tidak perlu menjadi masalah juga kalau ingin ditiru. Bagi mantan gerilyawan sayap kiri, hidup seperti itu memang pilihan. Ia konsekuen terhadap ideologi yang diyakininya dan hidupnya ingin didedikasikan untuk rakyatnya.

Bagi pejabat, mendedikasikan hidup untuk rakyat atau warga yang dipimpinnya pasti bisa meniru Pepe. Sebab ia memikili integritas diri yang kuat tidak mudah goyah oleh godaan. Bagaimana ia mengancam pengusaha akan memutus hubungan jika ada pengalaman diminta uang suap oleh pejabat tidak melapor. Itu menandakan Jose Mujica adalah presiden antikorupsi. Menjadi sosok petinggi yang dicintai rakyatnya adalah perlu meniru dia. Bayangkan, ia bepergian dengan mobil bututnya tidak ada yang ditakuti. Ia merasa dilindungi oleh rakyatnya.

Nah, sebenarnya sosok yang bisa dijadikan inspirasi bisa ada di mana-mana. Uruguay bukanlah negara kaya, namun Pepe bisa menjadi sosok yang sangat memahami kondisi negaranya. Ia bukan pribadi yang suka kemewahan, yang justru kerap ditampilkan para pimpinan dari negara miskin atau baru berkembang, karena mereka memanfaatkan kekuasaan. Kita merindukan sosok hebat dan membumi!***          

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

RSS
Follow by Email