SUBANG,Spirit – KPK terus melakukan Pemeriksaan terhadap 95 Pejabat Subang Untuk melakukan pengungkapan Pendalaman Gratifikasi dari Pejabat Subang terhadap Bupati Ojang Sohandi.
Hasil pemantauan Spiri Jawabarat selama 4 hari dari Kamis 9/6-Selasa 14/6-2016 di mapolres Subang nampak berdatangan sejumlah pejabat dari mulai Sekretaris daerah ,para Asisesten daerah 1,2 dan 3 juga Nampak sejumlah Pejabat Eselon 2,3 dan 4 tidak ketinggalan para pengusaha yang ikut dimintai keterangan oleh KPK.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang H.Ekusdinar, menuturkan Kepada Spirit Jawa Barat ,Selasa (14/6) di ruang kerjanya, pertanyaan yang diajukan oleh Penyidik KPK terhadap dirinya kurang lebih 14 Pertanyaan ,namun yang sipatnya penting paling sebanyak 10 pertanyaan.
Karena pertanyaan yang diajukan KPK , ada yang bersipat Umum misalnya masalah ditanya kesehatan dan latar belakan pendidikan, namun pertanyaan yang sipatnya penting yaitu masalah sekitar Gratifikasi terhadap Bupati Ojang, karena menurut KPK, bahwa kekayaan yang dimiliki Bupati hasil dari pemberian dari para Kepala dinas.
Menurut Pengakuan Kusdinar dihadapan KPK. Dia mengaku pernah memberi Kepada Bupati ,melalui Ajudannya, itupun bukan uang dari hasil kegiatan atau Proyek ,itu murni uang hasil dari Ceramah.
Karena menurut Pengakuannya Kusdinar, sering dipanggil Ceramah dihari hari peringatan Isro Miraz atau memperingati hari lahir Nabi yang diselenggarakan oleh setiap sekolah.
Ada yang suka mengasih Rp.1 Juta bahkan Lebih, Uang itu yang diberikan kepada Ajudan Ucap Kusdinar, terkait KPK mau percaya ataupun tidak memang itu kenyataanya.
Sementara Kepala badan Kepegawaian daerah (BKD) Hj.Nina, yang ditanya KPK , sebanyak 12 Pertanyaan , pertanyaan yang disampaikan sekitar pemberian Sebuah Mobil Jenis Masda kepada Bupati Ojang, Nina membantah keras, halitu tidak mengetahuinya.
Karena masalah Urusan Uang, suka langsung dari kabid kepada Bupati saya tidak mengetahuinya Ucap Nina sambil pergi tidak mau menjawab pertanyaan dari wartawan.
Salah seorang Pengusaha yang tidak mau disebut jati dirinya, mengaku ikut dipanggil KPK, kebetulan yang berbarengan diperiksa ketika itu bersama, Kadisdik, Kepala BKD, dan sejumlah Pejabat dilingkup Pemkab Subang.
Menurut dia, karena dipanggil KPK, adanya daptar nama yang dimilki KPK, hasil Pengakuan dari Ajudan Bupati Ojang yaitu sodara Wawan, bahwa dia pernah memberi Uang kepada Wawan.
Didaptar tersebut banyak nama nama pejabat yang memberi Uang Kepada Bupati Ojang melalui Wawan Ajudan.
Dia mengaku terus terang, kebetulan ketika ojeng mencalonkan ,menjadi tim Sukses kemenangan Ojang, jika Ada Ajudan yang meminjam uang untuk kebutuhan Bupati ,kita beri karena sipatnya minjam.
Dan tidak ada urusan dengan pekerjaan,dan tidak pernah meminta atau mengatasnamakan Bupati, kepada sejumlah Pejabat terkait dengan pekerjaan Ujarnya.
Ketua LSM Gerakan Aktifis dan Aliansi sarjana Subang (Ganass) Kaswita Spd, menyikapi Jawaban yang disampaikan Para pejabat Subang kepada Penyidik KPK, terkesan menutup nutupi, padahal KPK sudah memiliki Cukup adanya pengakuan langsung dari Ajudan Bupati dan ada catatnnya.
Sebaikanya Para pejabat langsung saja mengaku, biar tidak menjadi masalah besar bagi dirinya, dengan alasan yang dapat dimengerti oleh Penyidik KPK, dengan adanya jawaban seperti itu yang disampaikan Para pejabat Subang.
Malah semakin penasaran bagi Penyidik KPK,jelas KPK akan menjadi semakin mencurigai, para pejabat di setiap SKPD,karena kita hapal betul, apa yang terjadi,dan bagaimana permainan cara mengambil Uang disetiap SKPD, untuk memperkaya dirinya.
Jelas Para Pejabat di Kabupaten Subang akan melakukan tindakan seperti itu,karena dari mulai perekrutan untuk jadi pejabat saja sudah tidak murni, bukannya yang dilelang masalah kelayakan menduduki Jabatan akan tetapi yang dilelang siapa yang mampuh membayar mahal untuk duduk di kursi Jabat yang dianggapnya paling basah Pungkasnya.(ade)