KARAWANG, Spirit
Kepergian Irmawaty (29) atau biasa disapa Irma Bule akibat digigit ular kobra yang dibawanya saat menyanyi dangdut menyisakan sebuah keinginannya yang belum terpenuhi. Selain itu, meninggalnya penyanyi cantik itu menarik simpati sejumlah tokoh masyarakat Karawang termasuk artis dangdut Dilla, yang datang mengunjungi rumah duka.
Disampaikan Dida (24), keponakan Irma, semasa hidup, Irma berjuang keras mengumpulkan uang untuk memberangkatkan kedua orangtuanya menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci. Uang itu dikumpulkannya tidak hanya dari kegiatannya menyanyi dari satu panggung ke panggung lain.
“Ia juga menyisihkan uang dari usaha berjualan online yang telah ditekuninya beberapa tahun terakhir,” ucapnya.
Sementara itu suami korban, Andri mengaku jika keluarga sudah merelakan kepergian almarhumah dan menganggap itu sebagai cobaan. Hanya saja pihak keluarga memutuskan untuk menuntaskan masalah ini melalui jalur hukum. Alasannya kejadian ini tidak boleh terjadi lagi sehingga pawang ular tidak bisa lagi sembarangan. “Kejadian dengan istri saya itu karena pawang memberikan ular berbahaya dan bukan ular biasanya yang sudah jinak,” kata Andri.
Menurut Andri dirinya mengaku kaget mendengar istrinya di patuk ular, apalagi itu ular kobra yang belum pernah diajak menari dengan istrinya. Menurutnya setiap menari istrinya menggunakan ular yang mulutnya sudah diikat. Lalu ular yang biasa digunakan itu merupakan ular sanca yang sudah sering diajak menari. “Makanya saya kaget kok bisa dipatuk, apalagi saya tambah kaget ternyata itu ular korbra,” katanya.
Meninggalnya Irma masih menyisakan sesal bagi orang-orang di sekitarnya. Di mata tetangga, Irma dikenal sebagai sosok yang sederhana. Setiap pagi jika tidak manggung, Irma kerap kali membeli sayur-mayur di warung sebelah rumahnya.
Dibanjiri Simpatisan
Kematian Irma, membawa Ketua DPRD Karawang, Toto Suripto mengunjungi keluarga Irma Bule yang menjadi korban ular kobra, dirumahnya di Dusun Pewarengan, Desa Dawuan Kecamatan Cikampek, Jumat (8/4). Dalam kunjungan tersebut Toto menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Toto diterima langsung suami korban, Andri serta keluarga lainnya.
“Kedatangan saya ini hendak menyampaikan langsung belasungkawa kepada keluarga almarhumah dan berharap keluarga yang ditinggalkan bisa menerima peristiwa ini dengan ikhlas. Kejadian ini juga harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak dan tidak boleh terulang kembali,” kata Toto.
Menurut Toto, Pemerintah Daerah harus memperketat pengawasan terhadap acara hiburan dangdut yang menggunakan penari ular. Pengawasan harus dilakukan dengan melibatkan aparatur desa sehingga setiap pemangku hajat harus memberikan jaminan jika acara hiburan yang akan dilaksanakan bisa berlangsung aman.
Toto pun mengingatkan, para seniman Karawang khususnya pedangdut harus memperhatikan faktor keamanan buat dirinya dan masyarakat. Jangan hanya karena memburu uang saweran melupakan faktor kemanan. Meski saat menari dikawal oleh pawang ular bukan berarti harus berlaku ceroboh.
“Sepanjang sepengetahuan saya ular yang digunakan untuk menari bukan ular berbisa dan mulutnya juga diikat dengan lakban. Kejadian kemarin tidak dilakukan kembali hingga timbul peristiwa ini. Makanya pengawasan harus diperketat untuk hiburan seperti ini,” katanya.
Selain toto, Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari, pun turut menyempatkan diri mendatangi rumah duka bersama artis Dilla.Maksud kedatangan keduanya tak lain sebagai bentuk rasa belasungkawa sekaligus memberikan motivasi kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Jimmy dan Dilla datang ke rumah Irma, Sabtu (10/4) sore. (fat/dan berbagai sumber)