KARAWANG, Spirit
Banyaknya anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan DPRD Karawang yang tak hadir di acara HUT PDI ke 43 yang digelar DPC PDIP di kantornya, Selasa malam (12/1) membuat DPC PDIP Gerah. Ketua DPC PDI Perjuangan, Karda Wiranata menegaskan akan mengvaluasi seluruh kadernya, terutama anggota Fraksi. Bahakan Karda menegaskan tak segan mengusulkan pemecatan dan mem-PAW kader tersebut karena dinilai tidak patuh.
“Saya tidak akan main-main. Karena partai sudah menentukan siapa yang tidak tunduk jangan harap bisa naik jadi dewan pada pemilihan legislatif. Wong diundang partai saja gak hadir. Ini acara partai bukan arisan,” ujarnya, Selasa malam (12/1).
Karda mengaku kecewa atas ulah anggota Fraksi PDIP tersebut. Hingga dirinya pun meminta keterangan resmi alasan ketidakhadiran mereka. “Saya minta diabsen siapa yang hadir dan yang tidak. Saya tidak menerima alasan apapun. Jika alasannya orang tuanya sakit, harus ada surat dari dokter ke DPC,” ucap geram.
Dikatakan Karda, sesuai amanat rakernas PDI Perjuangan, harus ada revolusi struktural dan evaluasi internal partai. Salah satunya, berkaca pada kegagalan PDI Perjuangan Karawang gagal merebut kursi orang nomor satu di Kota Pangkal Perjuangan. “Mau tidak mau harus dilakukan. Yang tidak serius bekerja untuk partai silahkan keluar saja. Masih banyak koq orang-orang yang mau menjadi kader PDI Perjuangan. Kalau bicara lelah, saya juga lelah. Jadi jangan ngaku kader, kalau ternyata keder. Diundang acara partai saja susah,”tandasnya.
Selain akan mengevaluasi kadernya di DPRD Karawang, Karda pun menegaskan akan melakukan restrukturisasi anggota Fraksi di alat kelengkapan DPRD. Pasalnya, ada beberapa kader yang dinilai malas dan tidak mampu bekerja dengan baik. “Yang di banggar dan di fraksi akan kami evaluasi. Jika tidak mampu akan kami ganti dengan yang mampu. Dan yang malesan-malesan kami tidak segan mem-PAW-kan,” imbuh.
Kekesalan Karda malam itu sangat tampak. Selain raut mukanya terlihat kesal, dia pun mengungkit-ungkit proses pencalonan legislatif yang berlangsung hampir dua tahun lalu. “Pada saat nyaleg saja minta nomor bagus. Saat diundang saja tidak hadir. Bukannya kami mengintervensi anggota fraksi. Tetapi mereka itu wakil partai di legislatif, sebagai bagian dari penyeimbang pemerintahan. Dan sebagai pengawas terhadap pelaksanakan program yang digulirkan pemerintahan pusat di daerah,”terangnya.
Dalam acara HUT PDI ke-43 Selasa malam itu, berdasarkan pantauan Spirit Karawang, dari sembilan anggota Fraksi PDIP, hanya Ketua DPRD, Toto Suripto, Ketua Fraksi PDIP, Endang Habib dan Anggota Komisi A, Rosmilah yang hadir. Selebihnya enam orang yakni Natala Sumedha, Ellivia Khrissiana, Dedi Junaedi, Ahmad Fajar, Cita, dan Nyi Sekar Arum tak tampak di lokasi acara. Bahkan, keder senior Deden Dharmansyah dan Sekretaris DPC, Ace Sudiar pun tak terlihat batang hidungnya.
Mengenai kegagalan PDI Perjuangan dalam Pilkada Karawang bulan lalu, menurut Karda disebabkan kurang kompaknya mesin partai. Untuk itu, menurutnya, tak ada salahnya kalau pihaknya akan mengevaluasi secara menyeluruh. “Entah karena apa kita belum diizinkan menjadi penguasa di Karawang. Sudah dua puluh tahun kita gagal. Dan jika lima tahun lagi kita juga gagal, maka jadi 25 tahun. Ini yang harus menjadi catatan kita pada pemilu-pemilu mendatang, baik pilpres maupun pileg,” katanya. (top)