KARAWANG, Spirit
Pendidikan di Kabupaten Karawang dinilai sudah terbilang bagus. Hal itu dikatakan oleh salah seorang guru Sekolah Menengan Atas Negeri (SMAN) 1 Cikampek, Drs Jantes MPd, yang sudah mengabdikan diri lebih dari 25 tahun di dunia pendidikan. Bahkan beberapa program pemerintah daerah untuk bisa mendongkrak pendidikan di Kota Pangkal Perjuangan dinilai sangat luar biasa. Seperti program PPMS untuk sekolah tingkat menengah dan program sekolah gratis bagi siswa-siswi yang benar-benar tidak mampu.
Akan tetapi, lanjutnya, program yang menjadi kebijakan pemerintah tersebut masih belum bisa merubah pola pikir generasi bangsa di Kota Lumbung padi. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya angka tawuran di Karawang, siswa-siswi yang terlibat pergaulan bebas, nikah dibawah umur dan lain sebagainya. Hal tersebut dikarenakan, cara mendidik siswa di Karawang masih memberatkan terhadap materi-materi pelajaran, sehingga karakter siswa yang baik tidak terbentuk.
Seharusnya, lanjut pria yang lahir di Minas Riau, 19 Februari 1964 tersebut, pendekatan terhadap pembentukan karakter siswa harus segera dimulai. Hal itu, kata dia, apabila tidak segera dilakukan, maka generasi Kabupaten Karawang akan hancur oleh kenakalan-kenakalan remaja. Untuk itu, dirinya mendesak agar pendidikan karakter agar segera diterapkan kepada siswa-siswi yang masih duduk dibangku sekolah.
“Pendidikan di Karawang baik dari segi sarana ataupun prasarana sudah mulai baik. Bahkan pembangunan terus digalakkan oleh pemerintah. Seperti fasilitas gedung sekolah, perlombaan antar pelajar dan lain sebagainya. Namun sayang hal tersebut tidak diseimbangi dengan pembentukan karakter siswa disekolah. Karena sistem pengajaran yang dilakukan oleh para guru masih memberatkan siswa dengan materi-materi pelajaran,” katanya.
Pria alumnus magister administrasi pendidikan UPI Bandung ini juga menyampaikan, agar para guru atau pendidik segera dipersiapkan pengetahuan melalui poelatihan metoda pembelajaran pembentukan karakter yang harus berkesinambungan dan terus di update.
“Kebijakan pemerintah pusat untuk mernerapkan kurikulum 2013 (Kurtilas) memang sangat bagus. Akan tetapi kemampuan guru dimasing-masing sekolah masih jauh dari harapan untuk bisa menerapkan kurtilas tersebut. Dikarenakan pelaatihan yang dilakukan hanya sesaat dan tidak berkesinambungan. Sehingga banyak guru yang seenaknya menjalankan kurtilas,”tuturnya.
Disampaikannya pula, untuk bisa membentuk karakter yang baik dalam diri setiap siswa di Karawang, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah memberikan penjelasan terhadap orang tua siswa. Pasalnya, pendidikan tidak bias mengandalkan pihak sekolah saja, tetapi harus melibatkan dukungan dan partisipasi orang tua dan lingkungan.
“Tanggung jawab pendidikan bukan hanya ada dipemerintah dan sekolah saja. Melainkan orang tua siswa dan masyarakat juga memiliki peran yang penting dalam memajukan dunia pendidikan khususnya dalam pembentukan karakter anak,” pungkasnya. (cr5)