KARAWANG, Spirit
LSM Lodaya akan mengepung kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang, Kamis (21/7). Massa yang dipimpin langsung oleh Ketua LSM Lodaya Nace Permana akan mempertanyakan kinerja kejaksaan terkait komitmen pemberantasan korupsi, terutama soal pengerjaan jalan yang bermasalah.
Lodaya sudah mengantongi 10 kasus pengerjaan jalan yang asal-asalan dan diduga dikorupsi. “Warga Karawang sudah sering mengeluhkan banyaknya jalan rusak padahal belum satu tahun selesai dikerjakan. Kalau hanya satu kasus barangkali kita tidak mempersoalkan, tapi ini sudah terjadi di banyak tempat,” kata Ketua LSM Lodaya, Nace Permana, Rabu (20/7).
Nace dan 500 anggotanya akan mempertanyakan, adanya kesan pembiaran dari pihak penegak hukum terkait dengan proyek yang dikerjakan Dinas Bina Marga dan Cipta Karya.
Kedatangan anggota LSM Lodaya disertai sejumlah alat bukti berupa foto-foto jalan yang rusak dan dokumen penting adanya dugaan korupsi. “Foto-foto ini dan juga alat bukti lainnya bisa dijadikan petunjuk awal bagi aparat kejaksaan untuk mengambil tindakan hukum,” katanya.
Nace mencontohkan pengecoran jalan penghubung di Desa Ciptasari dan Desa Mulangsari Kecamatan Pangkalan, yang baru dibangun hancur saat tergerus air hujan. Puing-puing badan cor beton tersebut hancur dan berserak di areal persawahan milik petani. Hasil penelusuran LSM Lodaya bersama warga setempat mengungkapkan jika pembangunan jalan tersebut asal-asal.
“Jelas ini sudah terjadi pengurangan material. Artinya, proyek yang dikerjakan oleh rekanan Dinas Bina Marga dan Pengairan ini sudah terjadi penyelewengan anggaran,” katanya.
Nace membeberkan, jika dilihat dari konstruksi dan material dari pengecoran jalan tersebut memang tidak menggunakan besi sebagai tulangan. Sehingga, wajar saja jika tergerus air, jalan tersebut hancur tersapu air. “Hancurnya jalan tersebut merupakan bukti pengerjaan pengecoran itu asal-asalan,” tegas Nace.
Nace menduga, pekerjaan proyek model seperti itu mungkin hanya terjadi di Kabupaten Karawang. Untuk itu, pihaknya akan mendesak kejaksaan untuk turun tangan dalam dugaan korupsi pengerjaan jalan tersebut. Tidak hanya kehancuran jalan yang dipersoalkan warga. Karena, tiang Jembatan Cigentis yang merupakan penghubung Desa Ciptasari dan Desa Mulangsari juga amblas. “Di satu lokasi saja ditemukan dua proyek pembangunan yang bermasalah. Bagi kami ini persoalan serius yang segera harus ditindaklanjuti secara hukum,” katanya.(fat)