CIKARANG, Spirit – Ketidakpuasan kader partai Gerindra Kabupaten Bekasi dengan dimintanya Ketua DPC Partai Gerindra setempat, Daris untuk menangglakan jabatannya sempat emuncak. Bahkan, sebelumnya direncanakan kader partai besutan Prabowo Subianto tersebut akan menggeruduk ke kantor DPP Partai Gerindra di Jakarta. Namun, hal itu dirungkan.
Ketua Bappda DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi, Muhamad Taufan membenarkan batalnya rencana para pengurusnya berangkat ke DPP dengan menggunakan bus.
“Jadi setelah tadi malam kita rapat lagi, kita membatalkan rencana ke Jakarta,” katanya, Senin (15/8).
Menurut Taufan, rencana keberangkatannya ke DPP Gerindra itu bukanlah untuk melakukan aksi.Namun, kata dia, hanya sekedar mempertanyakan keputusan DPP sebagaimana pesan yang disampaikan Ketua Badan Pengawas Gerindra, Bambang Kristiyono.
“Kita bukan mau aksi. Kita ke Jakarta hanya audiensi saja untuk mempertanyakan pesan yang disampaikan Pak Bambang, hingga menimbulkan permasalahan hari ini yang telah menjadi bola liar di masyarakat,” tandas Taufan.
Jelas dia, saat ini di DPP Gerindra sendiri berdasarkan informasi yang diterima pihaknya sedang dilakukan rapat dan memferivikasi data yang ada dengan pembahasan utama DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi untuk mengambil keputusan yang terbaik.
“Dan kita di DPC Gerindra Kabupaten Bekasi sendiri masih menunggu hasil keputusan dari rapat DPP itu. Setelah hasil rapat itu keluar, baru kita melakukan langkah-langkah selanjutnya. Dan kondisi di DPC juga kembali seperti biasa. Hari ini masih tetap Daris yang memimpin Gerindra di Kabupaten Bekasi,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Gerindra, Bambang Kristiyono menyampaikan pesan ke DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi saat melakukan rapat bulanan beserta PAC, Jumat (12/8).
Dalam pesan itu disampaikan, rekomendasi calon partai Gerindra untuk calon di Pilkada Kabupaten Bekasi diberikan kepada Daris. Namun, dengan dalih agar Daris fokus terhadap pencalonannya, ia diminta menanggalkan jabatan Ketua DPC Partai Gerindra setempat dan diganti dengan Heri Syamsuri.
Hal itulah yang memicu timbulnya ketidakterimaan kader partai Gerindra, hingga menimbulkan kisruh di kantor DPC. (red)