KARAWANG, Spirit
Menghadapi musim mudik lebaran 2017, jalan Tol Jakarta-Cikampek yang kerap digunakan sebagai jalur mudik utama diperlebar. Jalur yang berada di Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang ini merupakan akses mudik menuju Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) dan Tol Purbaleunyi-Bandung.
Pelebaran dilakukan guna mengantisipasi peningkatan kepadatan kendaraan pemudik yang menuju ke arah Tol Cipali dan Tol Purbaleunyi. Jalan bebas hambatan Jakarta-Cikampek yang menjadi akses utama warga Jakarta menuju kampung halamannya, memang menjadi jalur utama bagi kendaraan pemudik yang hendak melakukan tradisi mudik.
“Pelebaran jalan ini dilakukan sepanjang 6.200 meter dengan lebar 4,24 meter,” ungkap pengawas pekerjaan pelebaran PT Jasa Marga, Eka AR kepada Spirit Jawa Barat di KM 65.500 Tol Jakarta-Cikampek Desa Kalihurip Kecamatan Cikampek Karawang, Kamis (1/6).
Menurut Eka, pekerjaan pelebaran ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang menjadi jalur penghubung menuju daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui pintu Tol Cipali serta penghubung jalur menuju daerah selatan Jawa Barat melalui Tol Purbaleunyi, sebetulnya sudah mulai dibenahi semenjak beberapa minggu yang lalu.
“Sudah sejak akhir April pembenahannya. Hanya pekerjaan tahap akhirnya baru awal pekan ini. Sejauh ini tahap pengerjaannya sudah berlangsung sekitar 70 persen,” jelasnya
Pelebaran jalan ini dilakukan dengan menerjunkan puluhan pekerja dan ditargetkan akan selesai pada H-20 sebelum lebaran.
“Insya Allah pekan depan pelebaran ruas jalan ini akan selesai dan sudah dapat digunakan. Sehingga dapat digunakan para pemudik dengan baik, serta tidak menghambat jalur mudik,” tukas Eka.
Eka berharap, pelebaran jalan ini dapat selesai sesuai target yang sudah ditentukan oleh pemerintah, yaitu H-20 lebaran. Karena jalur ini biasanya menjadi padat saat arus mudik terjadi akibat pertemuan kendaraan yang melalui jalan Tol maupun jalan protokol di daerah Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, utamanya di wilayah Kecamatan Cikampek.
“Ini jalur pertemuan antara pemudik yang menggunakan tol dengan pemudik yang lewat tanpa menggunakan tol. Jadi pelebaran ini, ialah salah satu upaya untuk mengantisipasi kepadatan atau antrian kendaraan di gerbang Tol Cikampek maupun antrian kendaraan di gerbang Tol Cikopo nantinya,” bebernya.
Menurutnya, sambung Eka, pelebaran ruas jalur Tol Jakarta-Cikampek akan bertambah 1 jalur. Hal tersebut merupakan strategi dari pihak pemerintah bersama pengelola jalan Tol Jakarta-Cikampek, yakni PT Jasa Marga.
“Sebelum dilakukan pelebaran, ada 4 ruas jalur. 3 ruas jalur sebagai ruas utama dan 1 ruas jalur digunakan untuk darurat. Dengan adanya penambahan 1 ruas jalur lagi, semoga dapat mengurangi penumpukan kendaraan pada arus mudik lebaran 2017 tiba,” paparnya lagi.
Tiga Proyek
Ada tiga proyek yang sedang dan akan dibangun di ruas tol Jakarta-Cikampek. PT Jasa Marga selaku operator ruas tol tersebut, juga menyiapkan strategi mengatasi kepadatan arus lalu lintas, terutama ketika arus mudik berlangsung nanti.
“Pembangunan ketiga proyek itu tentu sedikit-banyak membawa dampak pada kelancaran arus lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kita selaku pengelola akan terus berkoordinasi dan melakukan sinkronisasi bersama Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) atas pelaksanaan proyek-proyek tersebut,” lanjut Eka.
Proyek yang disebut itu adalah Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (elevated), Light Rail Transit (LRT), dan pembangunan infrastruktur kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurut Eka, beban lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek sudah sangat tinggi dengan perincian saat ini lalu lintas harian rata-rata (LHR) mencapai 590 kendaraan dengan rasio (V/C) 1,3 di beberapa titik.
Eka juga mengatakan, koordinasi yang dilakukannya nanti bertujuan untuk meminimalisir dampak kepadatan lalu lintas imbas dari kegiatan konstruksi proyek tersebut. Selain itu, Jasa Marga tetap melakukan upaya menjaga standar pelayanan minimal jalan tol.
“Kita menyediakan delapan unit kendaraan layanan tol untuk melakukan observasi, menyediakan kendaraan derek gratis bagi kendaraan yang mengalami gangguan, selalu berkoordinasi dengan Polisi Jalan Raya (PJR) Tol Jakarta-Cikampek dalam mengantisipasi kepadatan lalu lintas terutama di simpang susun Cikunir, Bekasi, dan Cikarang Utama, lalu dilakukan pembatasan jam kerja konstruksi, terutama untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas dan ketika libur panjang dan lebaran H-20 diharapkan tidak ada pekerjaan proyek,” jelas Eka memaparkan.
Meski demikian, Eka mengakui nantinya kepadatan tetap terjadi karena imbas pengerjaan proyek-proyek itu. Untuk itu, Ia menyampaikan permintaan maaf kepada para pengguna jalan.
“Nantinya, apabila kepadatan di ruas Tol Jakarta-Cikampek sudah tidak bisa dihindari, kami menyarankan agar pengguna jalan juga, mencari jalan alternatif keluar tol dan melewati jalur arteri yang tersedia,” tambahnya. (not)