Istri Menkum HAM Kunjungi Lapas Perempuan

Berita Bekasi - Berita Harian Bekasi - Spirit Jawa Barat - Istri Menkum HAM Kunjungi Lapas Perempuan
Berita Bekasi – Berita Harian Bekasi – Spirit Jawa Barat – Istri Menkum HAM Kunjungi Lapas Perempuan

BEKASI, Spirit Jawa Barat

Istri Menteri Hukum dan HAM RI, Elisye Yasonna Laoly yang juga menjabat sebagai Penasehat Dharma Wanita Persatuan Pada Kementrian Hukum dan HAM RI mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Bekasi, Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Cikarang Pusat, Senin (3/4).

Dalam kunjungannya, Elisye melakukan penamaman pohon di halaman Lapas Kelas III Bekasi serta menyerahkan empat mesin jahit dan satu mesin bordir untuk  penghungi Lapas perempuan yang ada di Lapas Kelas III Bekasi.

“Kami hanya melanjutkan visi misi dalam rangka penanaman pohon dan membagi bibit kepada pegawai lapas, dan juga membawa kebutuhan para penghuni lapas perempuan yaitu mesin jahit dan mesin bordir serta perlengkapan lainnya yang dibutuhkan lapas perempuan,” kata  Elisye.

Lanjut dia, kebutuhan itu memang sangat dibutuhkan penghuni lapas dan diharapkan bisa memberikan ketrampilan bagi mereka nantinya. “Memang sangat dibutuhkan agar mereka bisa berkembang dan memiliki keterampilan yang bisa di bawa ketika mereka keluar dari lapas,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM  Jawa Barat, Susy Susilawati mengatakan kehadiran istri Kemenkum HAM RI Elisye Yasonna Laoly sangat diharapkan.

“Bukan hanya sekedar apa yang diberikan tetapi wujud perhatian yang diberikan beliau terhadap warga binaan, dan alhamdulilah bantuan sesuai dengan kebutuhan sudah kami terima, tidak hanya Lapas Cikarang tapi juga di lapas-lapas lain di Jawa Barat,” kata dia.

Menurutnya Lapas Klas III Bekasi merupakan Lapas Industri dan dalam tahapan kontrak dengan beberapa perusahaan industri yang ada di Kabupaten Bekasi. Salah satunya pemutakhiran plastic inject dan memproduksi tempat-tempat makanan untuk seluruh warga binaan seluruh Indonesia.

“Kita kerja sama dengan pihak ketiga, kita tidak bisa berdiri sendiri, jadi harus ada pihak-pihak yang membantu sehingga semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan” kata dia juga.

Ia katakan warga binaan nantinya akan mendapatkan gaji dari produksi yang dihasilkan di dalam Lapas Kelas III. “Pasti ada peraturannnya jadi ada premi untuk warga binaan kemudian ada Penerimaan Negera Bukan Pajak (PNBP) kepada negara. Initnya adalah warga binaan memiliki keterampilan industri, kegiatan seperti pertanain dan lainnyta  dan jika menghasilakan pasti premi itu akan dapat oleh warga bianaan kemudaian negara juga menrima pengasilakan dari kegiatan industri terseut,” jawabnya.

Selain Lapas Kelas III Bekasi di Jawa Barat, sedikitnya ada 10 lapas industri lainnya, diantaranya Lapas Warungkiara Sukabumi yang bergerak di bidang peternakan, Lapas Gunungsindur Bogor (perikanan), Lapas Sukamiskin Bandung (percetakan) dan Lapas Cirebon (tekstil).

“Kalau dilapas Cikarang adalah industri manufakturing yaitu pembuatan plastik press. April ini berjalan, sekarang dalam pemasangan alat, Sementara untuk diawal hanya 80 warga binaan yang bekerja sesuai dengan jumalah produksi,” imbuh dia.

Kepala Lapas Kelas III Bekasi, Kadek Anton Budiharta memberi respon positif tentang rencana mendirikan pusat di industri di dalam lapas. Menurut dia, rencana tersebut akan sangat bermanfaat bagi 1.223 warga binaan yang menghuni lapas.

Dia juga mengatakan, sarana untuk mendirikan pusat industri plastik telah tersedia. Produksi ini akan ditempatkan di sebuah ruangan yang kini digunakan balai pelatihan kerja. “Lokasinya sudah tersedia, kami berharap kerja sama dengan pihak industri dapat segera terealisasi agar pusat industri nanti sudah dapat dijalankan,” kata dia. (rio)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *