Harga Suku Cadang Lebih Mahal

Konsumen dikecewakan Samsung terkait indikasi kejanggalan strategi bisnis .

Samsung Kecewakan Konsumen

BEKASI, Spirit

Indikasi kejanggalan strategi bisnis yang dilakukan produsen merk Samsung sungguh tak masuk logika sehat. Pasalnya, ketika terjadi kerusakan atau trouble, PT Samsung beralasan harga spare part lebih mahal dibandingkan harga produk televisi LCD.
PT Samsung, salah satu produsen barang elektronik yang cukup dikenal seantero dunia itupun diprotes keras konsumennya. Samsung terindikasi melakukan pembohongan publik dengan menggugurkan kartu garansi akibat kerusakan yang terjadi pada produk televisi LCD ukuran 32 inc.
“Saya beli bulan Juni 2016, jadi belum ada setahun di Prima Elektronik daerah Pondok Gede, Kota Bekasi. Televisi tersebut tersangkut kabel antene hingga berakibat screen layar tergores meja,” kata Yanti, salah satu konsumen yang dirugikan menceriterakan kronologi pembelian televisi LCD kepada Spirit Jawa Barat, Senin (20/3).

Upaya perbaikan LCD Samsung dilakukan oleh Yanti pada penjual Prima Electric. “Hari Minggu kemarin (19/3) saat sampai di toko oleh Prima Electronic diarahkan supaya mencatatkan alamat rumah serta nomor handphone  yang bisa dihubungi oleh divisi service untuk pengecekan kerusakan,” terang Yanti dan membenarkan divisi service menghubungi melalaui seluler.

Namun, yang membikin Yanti terkejut, Fadel dari divisi service hanya memberikan informasi kalau garansi dianggap gugur karena kesalahan kerusakan pada konsumen yakni benturan layar. “Bisa diservice namun harga spare-partnya Rp 3.515.000 (tigajuta limaratus limabelas ribu, red) jadi ini di atas harga LCD yang Rp 2.650.000 (duajuta enamratus ribu rupiah, red),” kata Fadel.

Protes konsumen pada divisi service PT Samsung Bekasi, membuat Fadel menyerahkan nomor call-center pusat. “Kejanggalan inilah yang saya anggap pembohongan publik. Karena itu strategi mengarahkan konsumen agar membeli produk baru, bukannya dibantu melakukan perbaikan atau service,” terang Yanti kesal.

Hingga kini Samsung tidak bisa menjelaskan menagapa harag spare-part 150% lebih mahal dibandingkan biaya produksi sebuah televisi LCD. Yang mengherankan, terjadi proses menunggu hampir satu jam saat seorang penerima call-centre bernama Ama mencoba menghubungi Kepala Divisi terkait indikasi pembohongan publik harga spare-part dimahalkan dibanding harga produk LCD yang siap difungsikan. (kos)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *