BEKASI, Spirit
Miris melihat kondisi bangunan SDN 3 Banjarsari yang terletak di Desa Banjarsari, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi yang terpaksa belajar di luar ruangan hingga duduk di lantai. Pemandangan tersebut masih saja terlihat hingga berita ini dilansir, pada Senin (20/3). Tentunya, hal itu kontradiktif dan tak sebading dengan nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang menembus Rp 4,7 triliun, namun masih saja ada bangunan sekolah tidak layak pakai. Ironisnya, bangunan sekolah tersebut diabaikan hingga tiga tahun lamanya.
Kepala Sekolah SDN 3 Banjarsari, Syukri menyesalkan adanya hal tersebut. Kata dia, Pemerintah Kabupaten Bekasi, mulai dari UPTD Pendidikan Kecamatan Sukatani hingga Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi tidak sensitif, meskipun sudah berulang kali mengajukan renovasi sekolahnya.
“Saya selaku Kepala Sekolah sangat prihatin dengan adanya hal ini. Kami sudah sampaikan hal ini kepada pihak UPTD bahkan ke Dinas Pendidikan agar secepatnya direnovasi. Tapi tetap belum diindahkan,” ujar Syukri.
Melihat kondisi SDN 3 Banjarsari, terkesan pemerintah setempat tidak mengerti esensi sarana dan fasilitas Sekolah Dasar bagi anak-anak. Pasalnya, lembaga pendidikan dasar peserta didik berusaha untuk memperbaiki kehidupan dimasa yang akan datang.
“Konsenterasi anak (murid) jika gedung seperti ini akan tidak fokus. Pelajaran tidak mudah tertangkap oleh anak. Makanya saya sangat mengharapkan agar di tahun ini aka ada renovasi,” papar Syukri juga.
Sementara itu, Kepala UPTD PAUD, Kecamatan Sukatani, Nisan berdalih pada tahun anggaran ini, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan merenovasi gedung SDN 3 Banjarsari. Nisan juga terkesan melarang wartawan untuk menjalankan tugasnya, bahkan melarang untuk dipublikasikan.
“Tolong. kalau bisa jangan dipublikasikan. Karena sekolah ini sebentar lagi akan direnovasi. Soalnya sudah ada didraft musrenbang kecamatan,” kelakarnya. (rio)