Oleh: Naufal Ardi Adhari
(Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Singaperbangsa Karawang)
ABSTRAK
Pembelajaran olahraga renang didalam dunia pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang didisaint untuk meningkatkan kebugaran jasmani dari peserta didik, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta penerapan sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Tujuannya dari pembelajaran tersebut yaitu untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung keberlangsungan dari proses pembelajaran pendidikan jasmani yaitu dalam olahraga renang.
Kata kunci : Proses pembelajaran renang
PENDAHULUAN
Pembelajaran pendidikan jasmani dalam dunia pendidikan disusun dengan rinci sehingga proses peningkatan pertumbuhan dan perkembangan seluruh peserta didik tercapai baik ranah psikomorot, kognitif maupun afektif bagi setiap siswa. Bukan semata-mata berhubungan dengan aktivitas fisik saja, akan tetapi mengarah kepada pembinaan siswa secara utuh. Karena disekolah sswa dituntut memiliki sifat yang positif, dalam hal ini: kedisiplinan, jujur, kerja sama dan mentaati peraturan yang berlaku. Kesegaran jasmani yang baik diharapkan dapat memberikan pengaruh yang baik pula pada siswa untuk kesiapan belajarnya. Dengan demikian siswa akan lebih mudah menerima dari setiap materi yang diberikan oleh guru. Yang pada akhirnya dari sekian banyak mata pelajaran yang diajarkan disekolah hanya pembelajaran pendidikan jasmani yang berusaha mencapai tujuan pembelajaran melalui aktivitas jasmani.
Renang merupakan salah satu materi aktivitas jasmani diair dalam ruang lingkup pembelajaran pendidikan olahraga dalam pelaksanaannya memerlukan sarana dan prasarana yang khusus. Yang dimana proses pembelajaran dapat terselenggara dengan mudah didalam kegiatan renang membutuhkan tempat tersendiri, proses pembelajaran harus ada air sebagai media sekaligus fasilitas pembelajaran, seperti kolam renang. Guru juga harus didukung dengan kemampuan dan keterampilan dalam memberikan materi olahraga renang agar proses pembelajaran renang dapat diterima dan dimengerti oleh peserta didik yang pada akhirnya peserta didik antusias dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan olahraga renang. Konsepnya dengan memberikan pembelajaran teknik-teknik dasar dan pembelajaran gerak-gerak olahraga renang yang baik dan benar dalam penerapannya. Memberikan teknik gerakan seperti menggerakan badan melintasi air ( mengapung, menyelam ) dengan menggunakan kaki, pelampung.
METODE PENELITIAN
Dalam metode ini saya mengambil penelitian yang bersifat deskriftif kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunaka metode pencarian-pencarian pembahasan yang berada diinternet. Penelitian ini juga untuk mengetahui dan memahami keadaan seorang peserta didik didalam kondisi fisiknya dan daya minatnya yang menjadi faktor pendukung pembelajaran renang pada peserta didik.
PEMBAHASAN
Dalam pembelajaran olahraga renang faktor pendukung sangatlah diperlukan untuk kelancaran pembelajaran renang itu sendiri. Karena tujuan yang ingin dicapai dari setiap proses yang telah ditetapkan dalam pembelajaran renang itu sendiri adalah keberhasilan proses belajar itu sendiri atau dari siswa dapat memahami dan dapat mempraktekannya. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dengan sangat baik, maka kendala dan hambatan yang ada harus diminimalisir dan sebisa mungkin dapat dihindari. Dalam proses pembelajaran renang ada beberapa faktor yang diindikasikan mendukung keberhasilan proses pembelajaran, yaitu ada faktor peserta didik, faktor guru, faktor materi, faktor sarana dan prasarana serta faktor lingkungan.
a. Faktor guru
Tugas utama dari seorang guru adalah memupuk rasa senang terlebih dahulu terhadap olahraga, karena jika guru tidak bisa membangkitkan rasa senang kepada peserta didik terhadap olahraga renang tersebut akan mustahil seorang anak mau mengikuti dan merasa antusias terhadap pembelejaran renang tersebut.
Dalam penjelasan yang saya ambil dari internet bahwa tugas guru pendidikan jasmani secara nyata sangat kompleks, guru pendidikan jasmani sebagai pendidik tugasnya adalah lebih banyak memberikan dan menanamkan sikap atau afektif ke peserta didik melalui pembelajaran pendidikan jasmani. Melalui pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi permainan dan bermain, atletik, senam, renang, beladiri dan olahraga/aktivitas di alam terbuka para peserta didik ditanamkan sikap agar benar-benar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur.
Untuk memelihara kelancaran mengajar renang maka seorang guru harus mengusahakan agar:
1) Datang dan siap sebelum waktu pembelajaran dimulai.
2) Menyiapkan dan memeriksa alat bantu yang digunakan dalam mengajar.
3) Berpakaian yang bersih, rapi cara memakainya dan sesuai dengan situasi yang dihadapi.
Jadi guru sangat berperan penting tidak hanya berperan sebagai model atau teladan bagi peserta didik yang diajarinya, tetapi juga sebagai pengelola proses pembelajaran, keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru. Kepiawaian guru dalam menggunakan metode, teknik, dan taktik pembelajaran.
b. Faktor Peserta Didik
Pada proses pembelajaran renang, sangat terkait dengan situasi dan kondisi kegiatan pembelajaran renang sangat jauh berbeda dengan cabang-cabang olahraga yang lain, yang pada umumnya kegiatannya diadakan di darat yang situasi dan kondisinya tidak menyalahi kehidupan manusia sehari-hari. Ada beberapa unsur yang harus dikembangkan terhadap diri anak didik dalam mengikuti pembelajaran renang agar penguasaan materi lebih efektif dan efisien, yaitu:
1) Memupuk rasa senang terhadap olahraga renang
2) Memupuk keberanian
3) Meningkatkan rasa percaya diri
4) Meningkatkan ketekunan
Dalam pembelajaran dan memahami ada anak yang kecakapannya kurang perlu memperoleh perhatian khusus, berikan mereka kesempatan berlatih yang lebih banyak dari pada anak yang lebih menguasai pelajaran yang diberikan.
Jadi peserta didik merupakan faktor yang berpengaruh dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani karena tujuan dari pembelajaran renang adalah menjadikan peserta didik mengetahui dan menguasai gerak dasar renang.
c. Materi
Pada bukunya Ermat Suryatna (2004: 14) dalam pelajaran renang, perlu diutamakan timbulnya kesenangan dan diperolehnya ketrampilan gerak di air. Melakukan aktivitas reneng tidak harus seperti yang dilakukan oleh perenang mahir yang terikat oleh aturan. Menurut Muh. Murni (2000: 18), dalam proses pembelajaran renang, sangat terkait dengan prinsip-prinsip psyikologis karena situasi dan kondisi kegiatan pembelajaran renang sangat jauh berbeda dengan cabang olahraga lain, yang pada umumnya cabang-cabang olahraga tersebut kegiatan dilakukan di darat yang situasi dan kondisinya tidak menyalahi kehidupan manusia sehari-hari. Sedangkan dalam cabang olahraga renang dilakukan pada situasi dan kondisi alam yang berbeda. Untuk itu tentu ada hal-hal yang perlu di antisipasi seperti keselamatan dan rasa aman bagi pelakunya terutama bagi peserta didik.
Jadi dalam materi renang guru harus mengajarkan peserta didik dari materi yang mudah/dasar ke materi yang sulit. Memberikan materi yang berkelanjutan sesuai dengan kompetensi dasar yang berlaku. Tugas guru saat mengajar olahrga renang juga harus memiliki kehati-hatian yang tinggi agar dapat memberikan rasa aman dan keselamatan pada peserta didik karena olahraga renang berbeda dengan olahraga lainnya yang melakukan aktivitasnya di darat.
d. Faktor Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatau yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, mudah dibawa bahkan dibawa oleh pelakunya atau peserta didik. Prasarana adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, mudah dipindah (semi permanen) tetapi berat atau sulit. Prasarana atau fasilitas adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, bersifat permanen atau tidak dapat dipindah- pindahkan.
Pada saat melakukan aktivitas renang, unsur yang sangat vital atau media utamanya adalah air. Apabila tidak ada air maka proses pembelajaran renang tidak terlaksana. Mengingat pentingnya kebersihan dalam berenang, hendaknya air yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu: bersih, jernih dan bersuhu air berkisar 23-25°C .
Pelaksanaan praktik pembelajaran renang, prasarana atau fasilitas yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran adalah kolam renang. Agar dapat berfungsi dengan baik dan optimal sebagai fasilitas olahraga secara edukatif, rekreatif, maupun prestatif (Ong Sioe Tjiang & Tarigan, 1958: 24).
Agar jalan pelajaran berjalan lancar, dalam mencapai tujuan kadang-kadang diperlukan media pengajaran. Media pengajaran itu antara lain:
1) Gambar atau alat peraga
2) Slide
3) Film
4) Televisi
5) Over head projector
Ketika akan melakukan praktik renang, alat-alat yang langsung digunakan dalam pelajaran harus dapat ditentukan secara pasti bagaimana cara menggunakannya, dan hasil yang diharapkan dengan menggunakan alat tersebut. Misalkan papan-papan untuk berlatih kaki, tembok dan stang pada tembok untuk belajar dan berlatih teknik tangan atau kaki dalam bermacam- macam gaya. Jadi sarana dan prasarana sangat berperan dalam proses pembelajaran untuk menunjang pembelajaran yang lebih efektif dan efisien untuk pencapaian tujuan dari pembelajaran renang.
e. Faktor Lingkungan
Lingkungan sekolah sebagai tempat belajar selayaknya harus mampu menciptakan suasana yang tenang, aman dan nyaman untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dengan baik. Kondisi lingkungan sekolah dan sekitar sekolah sangat mempengaruhi kelangsungan proses pembelaaran.
Ada empat jenis sumber belajar yang sangat bermanfaat, yaitu:
1) Masyarakat desa atau kota di sekeliling lingkungan sekolah.
2) Lingkungan fisik di sekitar sekolah.
3) Bahan sisa yang tidak terpakai atau bahan bekas yang terbuang dapat diolah menjadi dan bermanafaat sebagai alat bantu belajar.
4) Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi di masyarakat cukup menarik perhatian peserta didik.
Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi pembelajaran, lingkungan yang kondusif dapat menjadikan pembelajaran berlangsung dengan baik dan sebaliknya.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, jadi dapat disimpulkan bahwa dari beberapa faktor yang sudah dipaparkan diatas itu semuanya sangat mendukung dan sangat memepengaruhi berhasil atau tidaknya dalam pencapaian proses pembelajaran teknik dasar dalam olahraga renang. Faktor pendukung keberhasilan dan kelancaran proses pembelajaran renang pada siswa sangat berpengaruh yang pada akhirnya siswa lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran pendididkan olahraga renang.
DAFTAR PUSTAKA
Agus S. Suryobroto., (2001). Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. Prodi PJKR, Jurusan Pendidikan Olahraga, FIK, UNY., Yogyakarta.
Anas Sudijono, (2000). Pengantar Statistik Pendidikan. PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Cony R. Sumiawan, (1992). Pendidikan Keterampilan Proses. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Desmita, (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. PT. Remaja Rosdakrya, Bandung.
Engkos Kosasih, (1993). Teknik dan Program Latihan. Balai Pustaka.
Ian James Mitchell, (2005), Faktor Pendukung kelancaran Pembelajaran Renang Pada Siswa Kelas VIII Smp 3 Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Prodi PJKR, Jurusan Pendidikan Olahraga, FIK, UNY., Yogyakarya.
Wilhelm Mielke., (1986). Renang Membahas Teknik Sarana dan Fasilitasnya. Effhar Offset, Semarang. (*)