KARAWANG, Spirit
Motif penculikan dan penyekapan yang dilakukan oleh ketujuh pelaku yang diduga dilakukan oleh kakak kandung korban yang berperan sebagai otak dari penculikan serta penyekapan terhadap lima korban termasuk seorang balita asal warga Kabupaten Karawang, diakibatkan oleh korban yang enggan menutupi aib atau keburukan dari kakak kandungnya yang berinisial D.
“Tujuan dari penculikan dan penyekapan sendiri untuk memberikan tekanan kepada para korban yang disekap,” singkat Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Maradona Marpaeng kepada Spirit Jawa Barat, Selasa (22/08) melalui sambungan telepon selularnya.
Menurutnya, motif pelaku berdasarkan hasil pemeriksaan penyelidikan oleh penyidik Sat Reskrim Polres Cirebon Kota, korban rupanya selaku adik kandung dan adik ipar yang enggan menutupi aib atau keburukan pelaku berinisial D selaku kakak kandung atau ipar yang diduga pelaku adalah penggagas atau otak penculikan.
“Karena dia (Otak Penculikan, red) terlibat kasus penipuan dan penggelapan kendaraan mobil milik lising yang diduga kendaraan tersebut lebih dari satu unit yang digelapkannya oleh saudara “D”. Dan Korban tidak ingin terlibat dalam kasusnya, sehingga saudara “D” kesal dan melakukan penculikan serta penyekapan terhadap korban dengan menyuruh orang lain untuk melakukan penculikan dan penyekapan,” jelasnya.
Dihubungi terpisah Wakapolres Cirebon Kota, Kompol Jarot Sungkowo menerangkan, setelah Polres Cirebon Kota mendapat informasi soal penyekapan tersebut, sekitar pukul 13.30 WIB, Sabtu (19/08/2017) bekerja sama dengan pihak hotel, polisi membuka kamar yang diduga berisi orang-orang yang disekap.
“Pada hari Sabtu, 19 Agustus 2017, Polres Cirebon Kota mendapatkan laporan adanya penculikan dan penyekapan tersebut. Dan ternyata mereka memang ada disebuah hotel diwilayah hukum kami,” kata Wakapolres.
Polisi pun menangkap enam pelaku, masing-masing dengan inisial D (28), warga Jalan Talang Agung Nomor 200, Desa Kepanjen, Kecamatan Kepanjen, Malang, Jawa Timur, AS (30), warga Desa Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, Krs (40), warga Desa Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, Dd (26) dan Sbd (35), warga Desa Polean, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Malang, Jawa Timur serta Gyt alias Dian (24), warga Desa Sengguru, Malang, Jawa Timur.
“Sedangkan seorang lagi dengan inisial H saat ini masih dalam pencarian karena kabur ke Cikampek saat penyergapan,” jelasnya. (Not/Dit)